Pesan Doa Hari Kedua Bulan Ramadan
(oleh:Saleh Lapadi)
Di hari kedua bulan Ramadhan kita membaca: Allahumma Qarribni Fiihi Ilaa Mardhaatika wa Jannibni Fiihi Min Sakhathika wa Naqimaatika wa Waffiqni Fiihi Liqiraati Aayaatika Birahmatika Yaa Arhamarrahimiina.
Ya Allah...
Dekatkanlah aku kepada keridhaan-Mu. Jauhkanlah aku dari kemurkaan serta balasan-Mu. Berilah aku kemampuan untuk membaca ayat-ayat-Mu dengan rahmat-Mu. Wahai Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.
Dalam doa hari kedua bulan Ramadan ada dua tema penting; keridaan dan kemurkaan Allah serta membaca al-Quran. Doa hari kedua menekankan soal membaca al-Quran dan meminta kepada Allah agar memberikan kesempatan membaca al-Quran, itupun dengan rahmat Allah Swt.
Sebagian kekhususan al-Quran:
1. Perantara rahmat dan hidayah
Allah Swt berfirman, "... petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. 10: 57)
2. Pemimpin
Rasulullah Saw bersabda, "Hendaknya kalian senantiasa bersama al-Quran dan jadikan ia sebagai pemimpin kalian." (Kanz al-Ummal, hadis 4029)
3. Ucapan Terbaik
Allah Swt berfirman, "Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik..." (QS. 39: 23)
4. Penyembuh penyakit
Allah Swt berfirman, "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat..." (QS. 17: 82)
5. Komprehensif
Rasulullah Saw bersabda, "Siapa yang ingin mendapatkan ilmu orang pertama dan terakhir, maka hendaklah membaca al-Quran." (Kanz al-Ummal, hadis 2454)
Mulla Sadra, filsuf muslim berkata, "Aku banyak belajar buku para filsuf, sehingga aku berpikir aku seorang yang hebat. Tapi ketika mata batinku terbuka, aku melihat diriku kosong dari ilmu hakiki. Di akhir umurku aku banyak berpikir dan akhirnya merujuk kepada al-Quran dan Hadis. Aku yakin bahwa apa yang aku lakukan sebelumnya tidak ada dasarnya. Karena sepanjang umurku aku berdiri di bawah atap, bukan cahaya. Begitu menyesal diriku sehingga jiwaku terbakar dan hatiku membara. Semuanya terjadi sehingga rahmat ilahi menarik tanganku dan memperkenalkan kepadaku rahasia al-Quran. Aku mulai menafsirkan dan mempelajari al-Quran. Aku mengetuk pintu wahyu, sampai pintu-pintunya terbuka dan tirai tersingkap. Aku mengakui bahwa al-Quran merupakan lautan yang sangat dalam dan hanya dengan bantuan Allah seseorang dapat memasukinya. Tapi apa yang harus aku lakukan? Umurku telah pergi, badanku semakin lemah dan modalku tinggal sedikit." (Muqaddimah Tafsir Surat Waqi'ah, Mulla Sadra, Sahifah Nur, jilid 20, hal 30)
Kirim komentar