Detik-Detik Terakhir Usia Ummul Mukminin Khadijah
Khadijah putri Khuwailid bin Asad merupakan wanita mulia dalam Islam. Nama ibunya; Fathimah putri Zaid dari suku Amir bin Lawi.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Uzdma Sayid Ali Khamenei terkait peran dan posisi wanita besar Islam ini berkata, “Khadijah Kubra beriman sejak awal Islam. Sebagai wanita sempurna dan berakal, beliau telah melakukan gerakan terbesar; dialah yang pertama kali beriman dan menerima Islam. Kemudian, seluruh harta kekayaannya diserahkan di jalan dakwah dan penyebaran Islam. Pengaruhnya dapat dirasakan dan diketahui oleh orang-orang yang melakukan perjuangan dan memberikan bantuan finansial kepada para pejuang di masa sulit. Yakni, bila tidak ada bantuan dari Khadijah, boleh jadi gerakan Islam dan kemajuan Islam akan mengalami gangguan dan berhenti secara serius. Apalagi setelah itu diasingkan bersama Rasulullah Saw dan seluruh umat Islam ke lembah Sy’ib Abi Thalib dan selama dua sampai tiga tahun menahan kehidupan yang sangat sulit dan berat di sana. Di lembah Syi’b Abu Thalib itu juga beliau menerima panggilan ilahi dan dalam kondisi terasing beliau meninggal dunia.
Dalam rangka hari haul wafatnya ibunya Sayidah Fathimah az-Zahra as dan istri Nabi Muhammad Saw, berikut ini kajian tentang posisi dan peran Sayidah Khadijah:
Salam spesial malaikat kepada wanita besar Islam
Rasulullah Saw bersabda, “Ketika malam Mi’raj, Jibril membawaku ke langit. Ketika kembali kepada Jibril aku berkata, “Apakah Engkau punya hajat?” Jibril berkata, “Hajatku adalah sampaikan salam Allah dan salamku kepada Khadijah. Ketika Rasulullah Saw sampai ke bumi, beliau menyampaikan salam Allah dan Jibril kepada Khadijah. Khadijah berkata:
اِنّ الله هُوَ السَّلام و فیه السَّلام، الیه السَّلام و علی جبرئیل السَّلام
Sesungguhnya Dzat Allah adalah salam dan pada-Nya salam, kepada-Nyalah salam kembali dan salam juga untuk Jibril.
Pada tahun keenam Bi’tsa atau pengutusan kenabian, setelah turunnya ayat:
- فَاصْدَعْ بِما تُؤْمَرُ وَأعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِکِینَ
Rasulullah Saw naik ke atas gunung Shafa dan mengajak masyarakat untuk menyembah dan meng-Esakan Allah. Kali ini orang-orang Musyrik melempari batu Rasulullah Saw, batu terkena dahi Rasulullah dan berdarah. Rasulullah Saw berlindung di sisi sebuah batu. Sayidina Ali segera menuju ke rumah Sayidah Khadijah dan memberitahukan kejadian ini kepada beliau. Sayidah Khadijah bergegas menuju gunung Shafa dan di jalan beliau berkata,
مَنْ أَحَسَ لِیَ النَّبِیَ الْمُصْطَفَى؟ مَنْ أَحَسَّ لِیَ الرَّبِیعَ الْمُرْتَضَى؟ مَنْ أَحَسَّ لِیَ الْمَطْرُودَ فِی اللَّهِ؟ مَنْ أَحَسَّ لِی أَبَا الْقَاسِمِ...
Siapakah yang memberitahu aku akan kondisi Nabi Yang Terpilih?....dan mengabarkan keselamatannya?
Sayidah Khadijah saat itu masih di jalan. Malaikat Jibril turun dan menunjukkan bahwa Sayidah Khadijah berada di lerang gunung Shafa seraya berkata, “Istrimulah yang menangis karena tangisan para malaikat, panggilah dia mendekatimu dan sampaikan salamku kepadanya, dan berikanlah hadiah kepadanya bahwa Allah mengirimkan salam untuknya dan telah menyiapkan untuknya sebuah istana kristal yang megah dan terhiasai oleh permata, abadi dan tidak ada sedikitpun kesusahan di sana.”
Rasulullah tentang sifat Sayidah Khadijah berkata:
خَیْرُ نِسَائِهَا خَدِیجَةُ وَخَیْرُ نِسَائِهَا مَرْیَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ
Sebaik-baik wanita di alam adalah Khadijah dan Maryam binti Imran.
Demikian juga terkait dengan posisi dan kedudukan Sayidah Khadijah Rasulullah Saw bersabda,
اشْتَاقَتِ الْجَنَّةُ إِلَى أرْبَعٍ مِنَ النِّسَاءِ: مَرْیَمَ بِنْتِ عِمْرَانَ وَآسِیَةَ بِنْتِ مُزَاحِمٍ زَوْجَةِ فِرْعَوْنَ وَهِیَ زَوْجَةُ النَّبِیِّ-ص- فِی الْجَنَّةِ وَخَدِیجَةَ بِنْتِ خُوَیْلِدٍ زَوْجَةِ النَّبِیِّ-ص- فِی الدُّنْیَا وَالْآخِرَةِ وَفَاطِمَةَ بِنْتِ مُحَمَّدٍ-ص-
Surga merindukan empat wanita; Maryam binti Imran, Asiyah binti Muzahim istri Firaun dan di surga ia akan menjadi istri Nabi Saw, dan Khadijah binti Khuwailid istri Nabi Saw istri Nabi Saw di dunia dan di akhirat dan Fathimah binti Muhammad Saw.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw kepada Amirul Mukminin Ali as berkata, “Engkau punya kebanggaan seorang istri seperti Fathimah, sementara Aku tidak punya istri seperti dia, Engkau punya mertua seperti Khadijah, sementara Aku tidak punya mertua seperti ini.”
Bagaimana detik-detik Terakhir usia Ummul Mukminin dan apa permohononan terakhirnya?
Karena derita jasmani dan rohani di lembah Abu Thalib, Sayidah Khadijah akhirnya jatuh sakit. Beliau meninggal dunia pada hari kesepuluh bulan Ramadhan tahun ke sepuluh Bi’tsah. Jenazah beliau dimakamkan di pemakanan kota Mekah ‘Juhun’. Beliau banyak melakukan pengabdian di rumah Rasulullah Saw. Wajar saja bila beliau punya sebuah permohonan kepada Rasulullah Saw. Namun beliau tidak pernah memiliki permohonan secara pribadi apalagi secara langsung, hanya pada hari ketika mau meninggal dunia beliau punya permohonan melalui putrinya Fathimah as.
Pertama kepada Rasulullah beliau berkata, “Wahai Rasulullah, bila saya telah melakukan keteledoran, maafkanlah saya! Rasulullah Saw bersabda, “Saya tidak pernah menyaksikan kesalahan darimu.”
Khadijah berkata, “Saya ada satu lagi permohonan. Saya ingin permohonan saya ini putri saya yang menyampaikan kepada Anda. Karena saya malu untuk menyampaikannya.”
Rasulullah Saw bangkit dan keluar dari kamar.
Ketika Sayidah Khadijah hanya sendirian bersama putrinya, kepada Fathimah beliau berkata, “Wahai kekasih dan cahaya mata ibu, sampaikan kepada ayahmu bahwa ibuku mengatakan, “Saya takut akan rumah kuburan. Saya memohon kepada Anda, hadiahkanlah kepada saya, salah satu pakaian yang Anda pakai ketika turunnya wahyu. Sehingga dengannya saya dikafani.”
Sayidah Fathimah menyampaikan permohonan ibunya kepada ayahnya. Rasulullah Saw memberikan bajunya kepada Fathimah untuk diberikan kepada ibunya.
Pada saat itu malaikat Jibril turun dan berkata:
یا محمد! اِنَّ کَفنَ خَدِیجةَ مِن عِندِنا فَاِنَّها بَذَلَت مَا لُها فِی سَبِیلِنا فَجَاء جِبرِئیلُ بِکَفَنٍ وَقَال یَا رَسُولَ اللهُ هَذا کَفنُ خَدیِجَةُ وَهُوَ مِن اَکفانِ الجَنةِ اَهدَیَ اللهُ اِلَیهَا...
Wahai Muhammad! Sesungguhnya kafan Khadijah dari kami, karena sesungguhnya dia telah menggunakan harta kekayaannya di jalan kami. Jibril membawa kafan dan berkata, “Wahai Rasulullah! Ini adalah kafan khadijah, dan kafan ini adalah kafan surga, dimana Allah telah menghadiahkannya kepada Khadijah.” (Emi Nur Hayati)
Kirim komentar