Begini Operasi CIA dan Mossad dalam Membunuh Emad Mughniyeh
Bom, itu dibuat Amerika Serikat dan pernah diuji di negara bagian utara Carolina, Dalam peledakan itu, bom dikontrol dari jarak jauh oleh agen Mossad di Tel Aviv yang berkomunikasi dengan koperasi Central Intelligence Agency di Damaskus.
CIA dan agen mata-mata Israel Mossad berada di balik plot rumit untuk membunuh komandan Hizbullah Emad Mughniyeh dalam serangan bom mobil 2008 di Suriah, demikian Washington Post melaporkan Jumat kemarin, 30/01/15.
Mengutip mantan pejabat intelijen, surat kabar AS itu melaporkan bahwa AS dan agen mata-mata Israel bekerja sama untuk menargetkan Mughniyeh pada 12 Februari 2008 saat meninggalkan sebuah restoran di ibukota Suriah, Damaskus.
Emad Mughniyeh tewas seketika akibat ledakan bom mobil yang ditanam di ban serep di bagian belakang mobil yang diparkir, ledakan itu menyebarkan pecahan bom dalam radius dekat, tulis Washington Post.
Bom, itu dibuat Amerika Serikat dan pernah diuji di negara bagian utara Carolina, Dalam peledakan itu, bom dikontrol dari jarak jauh oleh agen Mossad di Tel Aviv yang berkomunikasi dengan koperasi Central Intelligence Agency di Damaskus.
"Cara itu dilakukan, karena AS bisa saja menolak dan membatalkannya, tetapi tidak bisa mengeksekusi," kata seorang mantan pejabat intelijen AS kepada koran itu.
Setelah laporan itu, CIA menolak berkomentar mengenai laporan tersebut.
Menurut surat kabar, wewenang pembunuhan itu diperintahkan langsung oleh presiden George W Bush (waktu itu). Beberapa pejabat senior, termasuk Jaksa Agung, direktur intelijen nasional dan penasihat keamanan nasional, menandatangani perintah ekskusi tersebut, tambahnya.
Lebih lanjut mantan pejabat yang berbicara kepada surat kabar itu mengatakan Mughniyeh terlibat langsung dalam mempersenjatai dan melatih pejuang Irak yang menargetkan pasukan AS.
"Mereka melakukan bom bunuh diri dan serangan IED," katanya mengacu pada dugaan operasi Hizbullah di Irak.
Ditambahkannya, pembunuhan itu mendapatkan persetujuan dari pejabat eselon paling senior di pemerintah AS.
"Apa yang kami harus tunjukkan adalah, ia (Emad Mughniyeh) merupakan ancaman terus bagi Amerika. Keputusan itu harus kami memiliki untuk mengkonfirmasi mutlak bahwa hal itu untuk membela diri," tambahnya.
Surat kabar itu mengatakan bahwa selama perang Irak, pemerintahan Bush menyetujui daftar operasi yang ditujukan untuk Hizbullah, termasuk persetujuan untuk menargetkan Mughniyeh.
"Ada lisensi terbuka untuk menemukan, memperbaiki dan menyelesaikan Mughniyeh dan siapa saja yang berafiliasi dengannya," kata seorang mantan pejabat AS yang bertugas di Baghdad kepada Surat Kabar.
Untuk menjalankan operasi itu, pejabat intelijen Amerika membahas cara yang paling mungkin untuk menargetkan komandan Hizbullah terkenal itu selama bertahun-tahun, dan agen senior Komando Gabungan Operasi Khusus AS mengadakan pertemuan rahasia dengan kepala dinas intelijen militer Israel pada tahun 2002.
"Ketika kita menyatakan bersedia untuk mencari peluang menargetkan dia (Mughniyeh), mereka praktis terjatuh dari kursi mereka," kata mantan pejabat AS itu kepada Surat Kabar.
Meskipun tidak jelas kapan CIA mengetahui bahwa Mughniyeh berada di Damaskus, mantan pejabat itu mengatakan, Israel telah mendekati CIA mengenai operasi bersama untuk membunuhnya di ibukota Suriah.
Badan-badan itu kemudian mengumpulkan data pola hidup dan informasi tentang dia, dan menggunakan teknologi pengenal wajah untuk mengetahui identitasnya setelah ia berjalan keluar dari sebuah restoran pada malam saat dia terbunuh.[TvShia/IslamTimes]
Kirim komentar