Mahkamah Internasional : Dalam keyakinan Salafi siapa pun yang tidak percaya pada keyakinan Salafi dinyatakan sebagai orang yang tidak beriman, sedangkan klaim salafi bahwa mereka adalah pengikut nenek moyang mereka, klaim ini benar karena mereka adalah pengikut nenek moyang mereka yaitu Yazeed bin Muawiyah .

Program yang telah diselenggarakan pada Senin, 17 Maret 2014 dengan topik kesatuan umat Islam di salah satu saluran TV Al-Quran dan implikasinya di mana Sheikh Abdul Nasir Al-Jabari kepala lembaga dakwah Islam dan Hujjat ul Islam wal Muslimin Sheikh Hisam kepala sarjana Muslim dewan London telah berpartisipasi.

Sheikh Hisam, sambil menunjuk kepada fakta bahwa pola Salafi tidak ada hubungannya dengan Islam, ia mengatakan bahwa sekarang apa pun yang terjadi di Irak, Libya dan Suriah semua diluar Islam, pemenggalan Muslim dan memotong bagian tubuh mereka menjadi potongan-potongan bukanlah ajaran Islam. Oleh karena itu, kita menghadapi masalah serius ciptaan kolonial.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa kelompok Takfiri yang muncul dengan pakaian Wahabi Salafi telah mengadopsi metode pengkafiran paksa pada madzhab Muslim lainnya, dan semua orang yang tidak percaya pada keimanan Salafi dinyatakan sebagai orang yang tidak beriman. Disisi lain salafi mengklaim bahwa mereka adalah pengikut nenek moyang mereka dan ini hanya dibenarkan ketika yang mereka maksud adalah nenek moyang mereka yaitu Yazid bin Muawiyah, orang yang telah membantai Imam Husain ( AS ) dan memenjarakan keluarganya.

Dia mengatakan bahwa kita tidak merasa khawatir atas apapun, apa pun yang dilakukan oleh kelompok Wahhabi didasarkan klaim keliru dan mereka hanya mengatasnamakan diri sebagai Muslim, niscaya Islam menunjukkan penolakan atas mereka karena Islam adalah agama rahmat dan telah datang untuk kemanusiaan tapi Takfiri dengan liar berperang dengan lawan-lawan mereka dengan cara tidak manusiawi. terakhir dia mengatakan bahwa saya berpikir bahwa harus dikeluarkan pernyataan bahwa kelompok ini tidak ada hubungannya dengan Islam.

Kepala dewan ulama Muslim dari London lebih lanjut menambahkan bahwa kita adalah satu bangsa dan satu bangsa berarti bangsa yang percaya pada Nabi ( Saw ), Ka'bah dan ajaran Islam, dan itu termasuk orang-orang Arab, Amerika, Inggris, Jepang, Afghanistan dan semua bangsa lain. Oleh karena itu, ini adalah sebuah platform satu bangsa yang memiliki sengketa mengenai isu-isu ideologis .

Dia mengatakan bahwa sebagai contoh Ayatullah Khamenai telah menulis fatwa pelarangan penghinaan atas istri-istri Nabi (Saw) termasuk Aisah karena tidak ada pentingnya pelecehan dalam Islam dan ini tidak dapat dikaitkan dengan karakteristik  akhlak Rasulullah ( Saw ) .

Akhirnya ia mengatakan bahwa Syiah dan Sunni tidak bertentangan satu sama lain, tetapi ada kelompok-kelompok tertentu di antara kita yang ingin mengobarkan api perselisihan .[tvshia]