2 Hai orang yang beriman?

Hai orang yang beriman?

 

"Hai orang-orang yang beriman”

Apakah ucapan ini berarti hanya ditujukan untuk mereka yang beriman?

AlQuran memiliki pihak yang dituju [khitab] yang umum dan khusus, ada khusus untuk para Nabi, ada khusus untuk orang beriman, ada yang umum untuk umat Islam ada juga bahkan untuk umat manusia secara umum.

Dalam ayat 35 QS Ibrahim disebutkan bahwa “Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia" disini yang disebut adalah manusia secara umum. Wahai orang-orang yang beriman tidak berarti sedang menafikan atau mengeluarkan kelompok orang-orang yang tidak beriman dari yang beriman tapi pada dasarnya tidak ada orang yang akan menjalankan isi quran kecuali sudah mengimani Allah terlebih dulu. Jadi tidak ada pertentangan karena orang islam standar pertamanya adalah adanya keimanan pada Allah. Lebih lanjut ketika orang masuk islam itu harus bersyahadat. Dimana bersyahadat sendiri tidak hanya secara lisan tapi sebenarnya itu adalah pengakuan hati. Jadi perlu ditegaskan lagi bahwa masuknya islam seseorang tidak semata-mata karena sudah membaca syahadat tapi karena sudah yakin bahwa Allah adalah Tuhan sembahan, dan tidak hanya itu dia juga sudah yakin Nabi Muhammad adalah nabi dan rasulNya.

Jika membaca syahadat yang jadi parameter apakah shadat yang dibaca orang gila akan memasukkan dia sebagai orang islam tentu tidak bukan? Membaca syahadat sebenarnya merupakan ekspresi atas apa yang sebenarnya terjadi didalam batinnya. Jadi ringkasnya Mengimani Allah dalam hati--> membaca syahadat--> menjadi khitab atau pihak yang diseru Allah melalui ayat-ayatNya dalam quran. Jadi disini jelas bahwa setiap muslim menjadi objek ayat-ayat quran yang menyebut "Wahai orang-orang yang beriman" kecuali jika ada qarinah dan siyak ayat yang menjadikan panggilan dalam ayat tersebut tidak ditujukan kepada manusia secara umum. [tvshia]

Kirim komentar