Pemerintah Myanmar mengatakan akan menyelidiki pembunuhan massal Muslim Rohingya baru-baru ini di negara bagian Rakhine.
Menteri Luar Negeri Myanmar, Wunna Maung Lwin mengatakan pemerintah akan membentuk tim untuk menyelidiki kondisi yang memicu kekerasan mematikan di wilayah Maungdaw yang bermasalah.
Tapi pemerintah Myanmar mengatakan tak akan memberi izin pada kelompok-kelompok asing untuk bergabung dalam penyelidikan tersebut.
Pihak berwenang Myanmar akhirnya menerima usulan untuk menyelidiki pembunuhan Muslim di negara bagian Rakhine seiring tekanan dunia internasional.
Laporan PBB mengatakan, sedikitnya 48 Muslim Rohingya tewas di tangan massa Budha dalam kekerasan terakhir yang terjadi. Tapi pemerintah Myanmar menolak dan menyebut laporan itu sebagai laporan palsu.
Sementara itu, beberapa tuduhan lain menyatakan bahwa pemerintah Myanmar ikut terlibat dalam tindak kekerasan terhadap kaum Muslim di negara itu. Pasukan keamanan Myanmar juga dituduh menutup mata terhadap kejahatan yang dilakukan oleh ekstremis Buddha terhadap Muslim Rohingya.
Badan-badan internasional dan organisasi HAM juga menuduh pemerintah Myanmar membiarkan kekerasan terjadi terhadap perempuan Rohingya.
PBB sendiri mengakui Muslim Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine sebagai salah satu komunitas paling teraniaya di dunia.
Gelombang kekerasan yang menimpa komunitas Muslim telah menewaskan ratusan Muslim dalam dua tahun terakhir ini. [tvshia/islam times]
Kirim komentar