ISIS Indonesia Rusak Kantor Kapolsek Bekasi Selatan
Kembali bentrokan antara kelompok Takfiri ISIS Indonesia dengan kepolisian di Polsek Bekasi Selatan pada Selasa pagi tadi, 18/02/14 pecah. Takfiri ISIS yang berkedok Sunnah Defence League itu menyantroni kantor Polsek yang sebelumya menyebarkan seruan Jihad untuk membebaskan Ustad Adam Amrullah. Dalam aksi itu, 15 anggota ISIS dihajar dan diterungku oleh aparat keamanan, sementara kaca-kaca kantor remuk dihancurkan oleh ISIS.
Sebelumnya tadi malam, Senin malam, 17/02/14, sekawanan pria berjaket hitam dan bercelana ngatung (di atas mata kaki) berteriak-teriak tepat di depan halaman markas polisi itu dan membuat keributan yang menyita perhatian sejumlah warga yang lalu lalang di dekat tempat itu.
Sebelum aksi anarkis digelar, kelompok Takfiri ISIS yang beberapa hari diresmikan ini menyebar undangan Jihad kepada pendukungnya dan menyerukan kepada kaum muslimin untuk segera berkumpul di Kantor Polsek Bekasi Selatan pagi ini (Selasa, red) pukul 09:00, "Ajak serta pasukan antum", demikian bunyi seruan itu.
"Inilah Jihad!!! Saat seorang ulama ditangkap karena dakwah Tauhid, maka bagi kita wajib melakukan pembelaan terhadapnya". Demikian bunyi seruan jihad tersebut yang diterima oleh Islam Times.
"Tuntutan kita jelas: Bebaskan Ust. Adam Amrullah!!!.
Menariknya, meski menyerbarkan seruan jihad itu, nampak warga acuh tak acuh dan tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Sebelumnya, dalam tuduhannya yang diunggah di youtube dan disebarkan melalui sejumlah blog dan jejaring sosial, Adam Amrullah menyatakan Senkom Mitra Polri sebagai topeng (kedok) Islam Jamaah, bersama organisasi lainnya yaitu Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), sebuah ormas Islam dimana Senkom mempunyai kerjasama pengamanan.
Pernyataan tuduhan dalam bentuk video itu diunggah sejak kwartal pertama tahun 2013 silam, dan mendapat reaksi dari Senkom. Mengingat, sebagaimana dalam video profil Senkom produksi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bahwa selama ini Senkom adalah mitra bagi kepolisian dalam menciptakan stabilitas kamtibmas, membantu TNI dalam bela Negara, serta membantu pemerintah dan masyarakat umum dalam kebencanaan. Jadi ibarat panggang jauh dari api.
“Organisasi ini resmi terdaftar di Kesbangpol Linmas Kementerian Dalam Negeri, didirikan atas dasar UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisan, dan UU Ormas tahun 1985 dan terperbarui dengan UU No. 17 tahun 2013 tentang Ormas, juga Surat Keputusan Kapolri,” ujar Muhamad Sirot, Ketua Umum Senkom Mitra Polri.
Sebagaimana diketahui, dua organisasi massa yakni Senkom dan LDII memang sering terlihat tampak mesra dalam berbagai kesempatan. Atas hal ini, Sekjen Senkom Mitra Polri, Arif Nurokhim, SH, menjelaskan bahwa hal tersebut akibat nota kesepakatan yang dibuat oleh organisasi berbeda bidang ini.
“Dalam nota kesepahaman atau MoU ini Senkom bertindak sebagaimana domainnya sebagai ormas bidang kamtibmas, mengamankan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh LDII. Sementara LDII sebaliknya meminjamkan fasilitas seperti gedung dan lainnya untuk Senkom dalam menyelenggarakan pelatihan-pelatihan. Disamping itu LDII juga memberikan bimbingan rohani atau bimbingan mental keagamaan kepada anggota Senkom yang beragama Islam melalui majelis taklim yang dikelola,” terang Arif.
“Senkom juga terbuka untuk kerjasama dengan pihak manapun selama masih dalam koridor yang tidak melanggar AD/ART, juga peraturan perundang-undangan yang berlaku. Karena sebagai ormas, kami punya tugas membina terutama anggota dan keluarganya menjadi anggota masyarakat yang taat hukum, serta membantu mensosialisasikan berbagai program pemerintah terutama tentang perpolisian dan kamtibmas kepada masyarakat luas, bahkan kami juga membina anggota kami dalam bela Negara bekerjasama dengan TNI, serta kebencanaan dengan memiliki Senkom Rescue yang terjun setiap ada bencana berkoordinasi dengan Basarnas dan BNPB sebagai pihak berkompeten yang membina Senkom Rescue” tegas Arif.
Adam Amrullah dalam beberapa tahun terakhir juga dikenal dekat dengan kelompok-kelompok dan media radikal berbasis agama, adakah ia menjadi bagian penting dari simpul gerakan radikal? Kenapa ia menyerang Senkom sebagai Mitra Kerja Kepolisian? [TvShia/Islamtimes]
Kirim komentar