Siapa Pemenangnya?
Siapa Pemenangnya?
Hasan dan Husein as berlomba menulis. Keduanya menuliskan kalimat dengan tulisan tangannya, setelah itu mereka membawanya kepada kakeknya guna memilih mana yang memenangkan perlombaan ini. Siapa yang tulisannya lebih bagus.
Nabi Saw tidak mau membeda-bedakan di antara kedua cucunya ini. Oleh karenanya beliau berkata, "Anak-anakku! Tulisan kalian berdua sama-sama bagus."
Tapi keduanya belum puas dengan jawaban kakeknya.
Melihat kondisi ini, Nabi Saw kembali berkata, "Pendapat saya seperti yang telah kusampaikan. Tapi bila menginginkan, kalian bisa pergi kepada ayahmu dan tanyakan mana yang paling bagus."
Hasan dan Husein as pergi kepada ayahnya, Ali as. Beliau tidak menambah setelah Nabi Saw menyampaikan pendapatnya. Imam Ali as berkata, "Menurut saya, kedua tulisan ini sama indahnya."
Keduanya masih belum puas.
Ayah mereka akhirnya meminta mereka untuk pergi kepada Fathimah as, ibu mereka.
Tapi jawaban yang mereka dapatkan adalah ibu mereka justru menyetujui pendapat ayah dan suaminya. Sayidah Fathimah as berkata, "Tulisan kalian berdua menurut saya sama bagusnya dan tidak mudah memilih mana yang paling indah."
Hasan dan Husein as masih menanti siapa yang memberi nilai siapa pemenang perlombaan ini.
Sayidah Fathimah as melihat perilaku mereka dan sedikit berpikir lalu akhirnya berkata kepada mereka, "Saya akan membuka kalungku dan dan menebarkan butirannya ke atas tanah. Kalian berdua mengumpulkan butiran kalung itu dan siapa yang mengumpulkan paling banyak adalah pemenangnya."
Hasan dan Husein as menerima usulan ibu mereka dan sekarang perlombaan mengambil bentuk baru. Sayidah Fathimah as menebarkan butiran kalungnya ke atas tanah. Sekarang dua anak kecil itu tengah berusaha mengumpulkan butiran kalung ibunya. Tapi setelah berhasil mengumpulkan semuanya dan dihitung, ternyata jumlah yang mereka kumpulkan masih sama!
Tidak ada cara lain, mereka akhirnya menerima pendapat kakek, ayah dan ibunya.
(IRIB Indonesia)
Kirim komentar