Sebuah komite Parlemen yang bertugas menilai bahaya menara telecom Israel yang ditujukan ke arah Libanon menjelaskan secara rinci tentang kegiatan spionase terbaru Israel di sepanjang perbatasan Libanon sebagaimana dilansir Daily star, Kamis (28/11/13).

Sebuah komite pemerintah Libanon yang bertugas menyelidiki kegiatan spionase di Libanon baru-baru ini mengatakan, rezim Tel Aviv telah mengobarkan perang cyber terhadap Libanon.

Sebuah komite  Parlemen yang bertugas menilai bahaya menara telecom Israel yang ditujukan ke arah Libanon menjelaskan secara rinci tentang kegiatan spionase terbaru Israel di sepanjang perbatasan Libanon sebagaimana dilansir Daily star, Kamis (28/11/13).

Dalam sebuah sidang Parlemen, komite itu mengatakan bahwa rezim Israel telah melanggar hak privasi data, keselamatan dan keamanan negara.

Komite itu juga melaporkan, rezim Tel Aviv telah menyusup ke internet dan jaringan telekomunikasi tentara Libanon serta Pasukan Sementara PBB di Libanon (UNIFIL). Menurut komite itu, kegiatan mata-mata itu bak tindakan agresi ke wilayaha Libanon.

Tanggal 7 November lalu, Menteri Pertahanan Libanon, Fayez Ghosn mengatakan Beirut sedang menyelidiki laporan tentang penempatan perangkat spionase Israel di sepanjang perbatasan Libanon. Dia menambahkan bahwa Libanon tak akan berdiam diri menghadapi hal itu.

Sesi briefing di Parlemen Libanon itu dihadiri oleh sejumlah menteri dan anggota parlemen Libanon berpangkat tinggi serta 27 duta besar asing, termasuk perwakilan dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Uni Eropa.

Setelah sesi briefing, anggota senior Parlemen dari Hizbullah, Hassan Fadlallah yang juga memimpin komite tersebut mengatakan, "Kami mengatakan pada para diplomat yang hadir bahwa negara mereka juga menjadi korban spionase dan tak ada satupun dari mereka yang akan menerima tindakan seperti itu." [tvshia/islamtimes]