Kisah Ushul Kafi: Menyaksikan Allah dengan Hati
Kisah Ushul Kafi: Menyaksikan Allah dengan Hati
Seorang ilmuwan menemui Imam Ali as dan berkata, "Wahai Amirul Mukminin! Apakah engkau melihat Tuhanmu ketika menyembahnya?"
Imam Ali as menjawab, "Celaka bagiku bila tidak demikian. Bagaimana mungkin aku menyembah Tuhan yang tidak kulihat?"
Ilmuwan itu bertanya lagi, "Lalu bagaimana engkau melihat Tuhanmu?"
Imam Ali as menjawab, "Celaka buatmu! Tidak ada mata yang dapat melihat-Nya, tapi hati dapat menyaksikan-Nya dengan hakikat iman."[1]
Peristiwa ini juga dinukil dalam hadis yang lain:
Suatu hari Imam Ali as berada di masjid Kufah dan sedang berbicara di mimbar. Tiba-tiba bangkit seorang pemberani dan orator bernama Dza'lab dan berkata, "Wahai Amirul Mukmini! Apakah engkau melihat Tuhan?"
Imam Ali as menjawab, "Celakalah engkau! Saya tidak akan menyembah Tuhan yang tidak kulihat."
Dza'lab bertanya kembali, "Wahai Amirul Mukminin! Bagaimana engkau melihat Tuhan?"
Imam Ali as menjawab, "Celakalah engkau wahai Dza'lab! Tidak ada mata yang dapat melihatnya, tapi hati dengan hakikat iman yang dapat menyaksikan-Nya." (Bab Jawami' at-Tauhid, jilid 1, hal 138, hadis 4) (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
Sumber: Dastanha-ye Usul Kafi, Mohammad Mohammadi Eshtehardi, 1371Hs, jilid 1.
IRIB
Kirim komentar