Makna Kehadiran Kecil Imam Mahdi afj
Memanfaatkan ketidaktahuan atau kurang sempurnanya pengetahuan masyarakat beberapa orang berani mengaku sebagai Imam Mahdi, orang-orang ini tahu benar bahwa masyarakat Dunia tengah menanti-nanti kedatangan sang juru selamat, sang Imam Mahdi. Keyakinan tentang Imam Mahdi tidak hanya ada dikalangan syiah namun kalangan sunni pun meyakini konsep tidak kurang-kurang.
Menurut Ensiklopedi Islam, Imam Mahdi adalah seorang juru selamat di akhir zaman. ‘’Istilah Imam Mahdi muncul dan berhubungan dengan aqidah mahdawiyyah,’’[1]. Yakni, keyakinan bahwa pada akhir zaman akan datang seorang juru selamat yang akan menyelamatkan kehidupan umat manusia di muka bumi dari ketidakadilan, kesengsaraan, dan kekejaman yang akan membawa pada kebahagian dan kedamaian. Pemimpin yang akan memimpin dunia ini dalam keadilan dan penuh kesejathteraan.
Hal ini sesuai apa yang dikatakan John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford, dia mengungkapkan, Mahdi merujuk pada figur eskatologis yang akan hadir untuk memimpin pada masa keadilan dan keyakinan sejati menjelang tibanya hari kiamat. Keyakinan umat Islam akan datangnya Imam Mahdi pada akhir zaman tak lepas dari keberadaan hadis Nabi SAW.
Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda, ’’Dunia akan dipimpin oleh seseorang dari keluargaku. Namanya sama dengan namaku. Seandainya dunia ini hanya tinggal sehari saja, maka Allah akan panjangkan hari itu, sehingga ia akan memimpinnya.’’
Rasulullah juga bersabda, ‘’Al-Mahdi berasal dari keturunanku. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan pemerataan sebagaimana telah dipenuhi oleh kezaliman dan dan ketidakadilan, ….’’ (HR At-Tirmizi).
‘’Dia diyakni memiliki pengetahuan esoteris yang diperlukan untuk membebaskan para pengkitnya dari penindasan dan untuk menegakkan masyarakat yang adil,’’ papar Esposito. Kaum Syiah Meyakini Muhammad bin Hasan Al-Askari – Imam ke-12 – yang gaib pada tahun 878 M, sebagai Imam Mahdi.
pada masa kehadiran kecil masyarakat tidak bisa menemui Imam Mahdi afj secara langsung, namun mereka berkesempatan melihat berbagai tanda-tanda akan kehadiran kubra beliau. Dimasa ini beliau layaknya mentari, dimana matahari yang tersembunyi dibalik awan walau tidak menyinari kita secara langsung namun tetap memberikan cahayanya sehingga kita bisa melihat benda-benda lain.
Seperti itu juga mau atau tidak masyarakat akan melihat kehadiran beliau sebagaimana manusia mau atau tidak juga harus terima matahari akan muncul dan mencerahkan diatas langit.
Kirim komentar