Rahbar: Kebangkitan Islam Tidak Akan Hancur oleh Antitesis Barat
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei menyuarakan penyesalan atas situasi terbaru di Mesir, dan menyebutnya ‘sangat menyakitkan'.
Rahbar menilai peristiwa yang menimpa Mesir berkaitan erat dengan fenomena kebangkitan Islam yang tidak dikelola dengan baik.
"Kedalaman Kebangkitan Islam terjadi di berbagai negara. Tetapi masalahnya telah terjadi salah urus dan [mereka] melakukan blunder. Hari ini, situasi di negara besar Mesir menjadi sangat menyakitkan," ujar Ayatullah Khamenei selama pertemuan dengan mahasiswa Iran di Tehran hari Minggu (29/7).
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran memandang kebangkitan Islam di kawasan sebagai ‘masalah sangat penting yang tidak akan hancur oleh antitesis Barat'.
Pada tanggal 3 Juli, panglima militer Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengumumkan bahwa Presiden Mohammad Mursi dipecat dan menunjuk kepala Mahkamah Konstitusi, Adly Mahmoud Mansour sebagai presiden interim baru Mesir. Militer Mesir juga membekukan konstitusi.
Pada 5 Juli, pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin Mohammed Badie mengatakan kudeta terhadap Mursi adalah tindakan ilegal, dan jutaan pendukungnya akan turun ke jalan sampai ia kembali sebagai presiden.
Menurut sumber-sumber Mesir, sedikitnya 150 orang tewas dan 5.200 lainnya luka-luka dalam bentrokan antara loyalis dan oposan Mursi di seluruh negeri piramida itu. (IRIB Indonesia)
Kirim komentar