Ramadan dimata Rahbar
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, dalam berbagai kesempatan di bulan Ramadhan memberikan pandangan-pandangannnya berkenaan dengan keutamaan bulan Ramadhan. Berikut beberapa pesan beliau yang disampaikan didepan umum mengenai Ramadhan:
Bulan Ramadhan setiap tahunnya adalah panggilan menuju surga. Setiap Ramadhan datang Allah menutup pintu neraka dan memberi kesempatan lebih besar untuk bisa memasuki surgaNya. Manfaatkan peluang besar ini untuk sebanyak-banyaknya memohon ampunan Ilahi. Dambakanlah ampunan dan rahmatNya. Mintalah agar Allah menjauhkan diri kita dari dosa-dosa, agar hati kita dilembutkan, agar dikaruniai kecintaan pada amal-amal kebaikan yang membuat kita meraih cintaNya.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan pelajaran. Bukan pelajaran sebagaimana yang disampaikan guru dengan lisan, dan kita sebagai murid hanya sekedar mendengarkan, bukan pula sebagaimana pelajaran-pelajaran yang kita baca sendiri dari buku melainkan peajaran yang didapat dari rangkaian proses pelatihan diri, dari berbagai aktivitas laku kebajikan. Pertama, pelajaran tersebut adalah bagaimana menjaga hubungan dengan Allah, bagaimana menumbuhkan kecintaan dan perhatian kalbu terhadap hadits-hadits Nabi. Rasakanlah kelezatan pelajaran tersebut di bulan Ramadhan. Bagaimana di bulan Ramadhan kita begitu mudahnya mampu berkomunikasi dengan Allah, bagaimana di bulan ini sangat terasa dekatnya Allah dengan kita. Lihat bagaimana itu terjadi di malam-malam Lailatul Qadr? Lihat itu terjadi pada saat tawassul, ziarah dan ketika bermunajat dan melantunkan do'a-do'a?. Tidakkah kita merasakan bahwa dengan itu hubungan kita kepada Allah semakin kokoh dan kuat? Dan kecintaan kita kepadaNya menjadi semakin berlipat ganda? Jagalah kenikmatan besar dan anugerah yang luar biasa tersebut dan jangan rusak hanya karena Ramadhan telah berlalu.
Pelajaran yang paling utama selama Ramadhan adalah pembentukan diri. Langkah yang paling utama dalam proses pembentukan diri adalah membiasakan diri berbuat baik, menjaga akhlak dan kelakuan. Mengintropeksi diri dari setiap kesalahan yang pernah diperbuat, menyibukkan diri untuk mencari tahu aib-aib sendiri dan berusaha keras untuk menyembuhkannya. Inilah kewajiban yang harus ditunaikan. Inilah tugas yang tersimpan di pundak kita untuk kita tuntaskan.
Di bulan Ramadhan perintah dan kehendak Allah kepada setiap insan mukmin adalah dengan segenap kemampuannya, perhatiannya, kesungguhannya, tekad dan konsentrasi penuh untuk bersegera menempah dan membentuk diri. Tujuan dari Ramadhan adalah kesempatan besar bagi setiap mukmin untuk mencuci dan mensucikan dirinya dari berbagai dosa dan kesalahan. Manusia tidak bisa luput sepenuhnya dari kelalaian dan alpa, kadang baik terpaksa ataupun karena khilaf terjebak pada perbuatan dosa ataupun karena memang sengaja melakukannya. Dengan datangnya bulan Ramadhan, kesempatan besar bagi mukmin untuk memperbaiki kesalahannya dan mengejar ketertinggalannya. Dan Ramadhanlah sebaik-baiknya kesempatan meraih ketinggian derajat spritual.
ABNA
Kirim komentar