Semua Prediksi AS Soal Pemilu Iran Melenceng
Para pejabat Amerika Serikat dan banyak analis di negara ini, menggigit jari menyaksikan antrian panjang rakyat Iran pada pemilu presiden Jumat (14/6).
Keheranan mereka bukan hanya karena partisipasi tingkat tinggi rakyat Iran di dalam maupun di luar negeri, melainkan juga karena pengumuman hasil penghitungan suara. Sehingga para pejabat Gedung Putih yang selama beberapa hari mengklaim ketidakabsahan pemilu Iran, terpaksa mengakui partisipasi kolosal rakyat Iran.
Banyak media massa Amerika Serikat yang hingga hari ini (Senin 17/6) tidak dapat mengingkari partisipasi di atas 70 persen warga Iran dalam pilpres Iran periode ke-11. Bahkan Los Angeles Times Sabtu (15/6) dalam laman Twitternya menyebutkan, "Kemenangan Hassan Rohani, menjadi episode kejutan historis pemilu presiden di Iran."
Koran Washington Post yang dekat dengan para pejabat Gedung Putih, sehari sebelum pilpres di Iran memprediksi Hassan Rohani tidak mungkin memperoleh suara.
Namun hasil pemilu sedemikian mengejutkan sehingga Amerika Serikat tidak dapat mengemukakan pendapat dalam hal ini. Sampai beberapa jam setelah pengumuman hasil akhir penghitungan suara, juru bicara Gedung Putih, Jay Carney terpaksa memuji partisipasi tinggi rakyat Iran dalam pemilu. Fakta yang tidak terjadi di Amerika Serikat. (IRIB Indonesia)
Kirim komentar