ABC News: Pengungsi Rohingya Dijual Angkatan Laut Thailand
Angkatan Laut Thailand diduga terlibat dalam penyelundupan dan penjualan warga etnis Rohingya yang menyelamatkan diri dari kerusuhan komunal yang terjadi di Myanmar. Sebelumnya ada tuduhan bahwa militer Thailand menembak warga Rohingya.
Berdasarkan keterangan dari seorang saksi warga Rohingya, militer Thailand terlibat dalam penembakan warga Rohingya yang baru saja berlabuh di pantai Thailand. Kesaksian dari Zafar Ahmad itu dijelaskan secara gamblang kepada ABC News Australia.
ABC sempat melacak keberadaan warga etnis Rohingya yang berada di Malaysia, setelah menyelamatkan diri dari Myanmar. Warga Rohingya itu dihadang oleh Angkatan Laut Thailand yang kemudian memukuli mereka dan menjualnya kepada penyelundup manusia.
Zafar Ahmad pun menceritakan kondisi sebenarnya yang terjadi saat itu.
"Pihak angkatan laut (Thailand) menangkap dan membawa kami ke sebuah pulau dan dibawa masuk ke sebuah hutan. Mereka kemudian melucuti pakaian kami dan melakukan tindakan pemukulan sambil bertanya mengapa kami datang ke negaranya," ujar Zafar, seperti dikutip ABC News, Jumat (14/6/2013).
"Beberapa hari kemudian, ada kapal lain yang datang dan penumpang yang ada di kapal itu bergabung dengan kami," lanjut Zafar.
Zafar mengatakan, dua perahu yang mereka gunakan mesinnya dicopot. Berdasarkan kebijakan "tolak" Angkatan Laut Thailand, lebih dari 200 penumpang kembali dibawa ke kapal dan ditarik ke laut dan ditelantarkan.
Salah satu kapal berhasil mendarat di Sri Lanka. Kemudian kapal itu menarik perhatian dunia karena saat berlabuh di Sri Lanka, sekitar 96 orang tewas karena kekurangan makanan dan minuman.
Beruntung bagi Zafar, kapal yang dinaikinya berhasil kembali mendarat di pantai Thailand setelah ditarik oleh seorang nelayan. 12 orang tewas saat itu, sementara sisanya dijual oleh warga setempat yang menyelamatkan mereka.(okezone)
Kirim komentar