Inggris Coreng Muka Indonesia
Sepantasnyalah Menteri Luar Negeri. Marty Natalegawa memanggil Duta Besar Inggris Mark Canning untuk menyampaikan protes keras Indonesia kepada Pemerintah Inggris, Langkah yang ditempuh Pemerintah Kota Oxford untuk menyediakan kantor dan mendukung kelompok pembebasan Papua Barat sebagai tindakan yang mencoreng muka Indonesia di arena internasional.
Alasan bahwa langkah yang ditempuh Pemerintah Kota Oxford bukan sikap dari Pemerintah Inggris jelas tidak bisa kita terima. Sikap itu menunjukkan bahwa Inggris bukan sahabat sejati bagi bangsa Indonesia.
Kebebasan mengutarakan pendapat tidak bisa diekspresikan dengan melakukan penyerangan politik terhadap negara lain. Apalagi ketika menjadikan wilayah negaranya sebagai basis perjuangan dari kelompok separatis terhadap sebuah negara merdeka.
Sikap tegas yang kita sampaikan kepada Pemerintah Inggris jelas bukanlah sikap kekanak-kanakan. Ini justru menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang bermartabat dan kita memiliki harga diri yang tidak bisa seenaknya dipermainkan oleh negara mana pun.
Sikap yang sama pasti akan dilakukan Pemerintah Inggris apabila kita melakukan hal seperti itu. Apabila ada pemerintah kota di Indonesia memberi tempat kepada kelompok Perjuangan Kemerdekaan Kepulauan Malvinas misalnya, pasti Pemerintah Inggris akan menyampaikan nota protes keras kepada kita.
Kasus pendirian Kantor Kemerdekaan Papua Barat di Oxford mencerminkan bahwa hubungan Indonesia dan Inggris belum sampai kepada hubungan yang saling menghormati. Inggris tidak sungguh-sungguh menempatkan Indonesia sebagai sahabat sejati.
Padahal tahun lalu Perdana Menteri Inggris David Cameron berkunjung ke Indonesia dan memberikan pujian yang tinggi kepada kita. Bahkan akhir tahun lalu Ratu Elizabeth II memberikan gelar "Knight Grand Cross in the Order of the Bath" kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Harga diri bangsa seharusnya ditempatkan jauh lebih tinggi daripada kepentingan pribadi. Ketika ada hal yang meremehkan negara kita, maka semua basa-basi politik harus dijawab dengan ketegasan kita sebagai sebuah negara yang berdaulat.
Bapak Bangsa kita Soekarno sudah mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita bersikap sebagai sebuah bangsa yang memiliki harga diri. Kita tidak pernah boleh membiarkan ada negara mana pun di dunia yang boleh melecehkan Indonesia.
Hanya dengan itulah, maka kita akan menjadi bangsa dihormati dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Janganlah kita merendahkan diri dan boleh diperlakukan sesukanya hanya karena sudah diberi bantuan atau gelar kehormatan kepada pemimpin kita.
Sudah terlalu sering kita dilecehkan oleh negara-negara lain tanpa pernah kita bersikap tegas. Kali ini seharusnya kita menunjukkan jati diri kita sebagai sebuah negara yang berdaulat dan tidak bisa diperlakukan seenaknya oleh negara-negara lain.
Untuk itulah kita memang harus membangun diri kita dan menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang besar. Pemimpin bangsa ini harus membuat negeri ini menjadi negara yang makmur dan menjadikan warga bangsanya hidup sejahtera. Kita harus mampu membangun bangsa ini sebagai bangsa yang berpengetahuan.
Pembangunan jangan hanya sekadar tertumpu di Jakarta dan Pulau Jawa saja. Seluruh wilayah negara ini harus bisa merasakan kemajuan itu. Seluruh warga bangsa ini harus menjadi warga dunia yang bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain tanpa harus ada perasaan rendah diri.
Terutama saudara kita di Papua harus lebih kita percepat kemajuannya. Provinsi paling Timur Indonesia itu bukan hanya sekadar membutuhkan anggaran untuk pembangunan, tetapi mereka membutuhkan sentuhan hati untuk meraih kemajuannya.
Jangan biarkan kekerasan lebih mewarnai kehidupan di sana. Kita seharusnya sedih ketika muncul aksi kekerasan seperti kemarin terjadi penembakan di Sorong yang menyebabkan dua orang warga tewas.
Terlalu banyak sudah darah yang mengalir di sana. Itulah yang seringkali memberikan persepsi negatif terhadap pembangunan di Papua. Akibatnya, banyak orang salah mengerti tentang apa yang sebenarnya terjadi di sana.
Tugas dari pemerintah untuk menyampaikan kepada masyarakat dunia tentang apa yang kita lakukan di Papua. Jangan biarkan kampanye negatif lebih mendominasi hal positif yang sudah kita lakukan. Padahal Papua adalah bagian dari Indonesia yang sama-sama ingin kita bangun menjadi sebuah negara bermartabat, maju, dan sejahtera. (IRIB Indonesia)
Kirim komentar