Save Maryam: Kebohongan Atas Nama Dakwah

Oleh: M. Iqbal Dawami*

 

Jika tidak ada buku ini saya mungkin tidak tahu apa itu Save Maryam. Beruntunglah saya dapat membaca buku ini. Awalnya juga saya tidak begitu tertarik untuk membacanya, tapi ketika mulai membukanya lembar demi lembar, saya mulai tenggelam dalam keasyikan membaca. Walhasil, ini sebuah buku yang penting untuk dibaca bagi yang peduli dengan kerukunan umat beragama. Bahkan mungkin bagi yang peduli dengan bangsa kita, Indonesia. Betapa tidak, melalui buku ini saya menjadi tahu bahwa kampanye Save Maryam penuh dengan kebohongan dan mengancam kerukunan umat beragama di Indonesia.

Buku ini membeberkan kebohongan sebuah propaganda bahwa 2035 Indonesia menjadi negara berpenduduk Kristen. Propaganda itu dinamakan “Save Maryam”, yang dibuat oleh lembaga Mercy Mission yang berpusat di Inggris. Mereka melakukan itu bertujuan untuk menyelamatkan Muslim Indonesia dari kehilangan status mayoritasnya. Menurut Mercy Mission, setiap tahun ada 2 juta Muslim di Indonesia yang berpindah agama ke Kristen, sehingga diprediksi tahun 2035 Kristen akan menjadi mayoritas di Indonesia.

Mereka menggalang dana ke seluruh dunia untuk membiayai proyeknya, dengan target sumbangan sebesar USD 2.000.000. Salah satunya adalah membuat video berdurasi 5 menit. Video ini sudah menyebar ke seantaro dunia, termasuk Indonesia. Penulis buku ini saat melihat kampanye Save Maryam penuh dengan ketidakjujuran. Dia mendedah data yang dikemukakan Mercy Mission tersebut. Dan hasilnya, banyak data yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya. Bahkan ditemukan dugaan unsur manipulasi informasi, dan pencatutan nama organisasi. Nama Indonesia dijual ke seluruh dunia demi mendapatkan dana.

Dengan adanya buku ini kita berarap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh propaganda semacam Save Maryam. Keberagaman dan toleransi harus tetap dijaga dan dijunjung tinggi.Kampanye Save Maryam yang provokatif ini berpotensi mengusik kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Penulis buku ini mengajak kita juga agar dalam berdakwah harus dilandasi niat yang baik dan dilakukan secara baik pula. Maulana M. Syuhada mengajarkan kepada kita untuk check and recheck terlebih dahulu sebelum kita menerima suatu informasi.

Buku ini ringan dibaca karena ditulis dalam bentuk memoar. Membacanya serasa membaca sebuah novel. Belum ada buku sejenis ini yang mencoba mengkritik propaganda Save Maryam. Oleh karena itu penting untuk dibaca.[]

* Pencinta buku.  

(ahlulbaitindonesia)

Kirim komentar