Amerika -Memaksa- Iran Jadi Independen


Mike Gravel, mantan senator Amerika menyebut sanksi "ilegal" AS terhadap Iran telah terbukti kontraproduktif dengan membuat Republik Islam "sepenuhnya independen."

 

"Saya mengatakan kepada Anda, tidak ada keraguan bahwa sanksi gagal, bahkan dalam jangka panjang akan menjadi hal terbaik yang pernah terjadi untuk Iran," kata Gravel, mantan senator Alaska dalam wawancaranya dengan Foreign Policy.

 

Gravel, yang berkunjung ke Tehran, ibukota Iran sebelumnya pada bulan Februari untuk ikut dalam Konferensi Internasional Ketiga tentang Hollywoodisme dan Cinema, menjelaskan bahwa sanksi telah membuat Iran "sepenuhnya independen dan memaksa mereka untuk melakukan internalisasi kegiatan ekonomi merekadalam memproduksi mesin."

 

"Kami berkendara 10 mil melalui jantung Iran [Tehran] di mana mereka sedang membangun jalan tol layang. Saya katakan kepada Anda, itu merupakan pemandangan area kerja yang mengesankan. Jadi kota ini seperti sebuah kota yang berkembang secara normal. Memiliki kemakmuran. Anda dapat melihatnya melalui kemacetan lalu lintas… sehingga apa yang terjadi di negara itu adalah sedang dipaksa untuk independen."

 

Ditambahkannya bahwa Iran sedang di jalur menuju pembangunan dan kemajuan. "Anda memaksa perlengkapan domestik untuk memproduksi komoditi, dan kemudian Anda melihat kembali serta menyadari Anda dapat mengekspor produk Anda dengan nilai yang sangat kompetitif ... dan jadi itulah yang sedang terjadi di Iran," tuturnya.

 

Gravel mengecam sanksi yang dipimpin AS terhadap Iran karena Washington tidak punya firasat bahwa "apa yang dilakukannya kontraproduktif."

 

Ditekankannya pula bahwa Iran tidak melanggar peraturan IAEA, dan lembaga nuklir PBB itu telah menempatkan inspektor di setiap situs nuklir Republik Islam.

 

Menyinggung fatwa yang dikeluarkan oleh Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei tentang hukum haram memproduksi dan menggunakan senjata nuklir, Gravel menambahkan, "Saya pikir ada ketidakjujuran besar dari pihak [Presiden AS Barack] Obama yang sangat disayangkan. Mungkin pendekatan yang terbaik dalam hal ini, Rahbar telah menyatakan dengan sangat jelas mereka [Iran] tidak akan mengacu bom nuklir karena Al-Quran telah melarangnya."(IRIB Indonesia)

Kirim komentar