Hassan Alaydrus: Kita Harus Tegas Sikapi Penghina Nabi
Sebuah majalah komik di Prancis, Charlie Hebdo, kembali mengeluarkan komik yang menggambarkan Nabi Muhammad. Banyak pihak pun mengecam hal tersebut sebagai tindakan provokasi yang tidak perlu. Pihak majalah menyatakan buku komik yang baru saja diterbitkannya itu tidak bermakusd untuk menghina Nabi Muhammad. Mereka membuat buku komik tersebut dalam bentuk cerita biografi yang bertujuan agar masyrakat mengenal sosok pemimpin umat Islam itu.
“Komik yang kami buat didasari atas riset yang dilakukan seorang sosiolog Muslim, jadi saya pikir komik ini adalah komik yang halal”, ujar editor di Charlie Hebdo Stephane Charbonnier, sembari bercanda, seperti dikutip Russia Today, Kamis (3/1/2012).
Walaupun begitu, buku komik yang berjudul La Vie de Mahomet (Kehidupan Nabi Muhammad) tersebut tidak lepas dari kecaman berbagai pihak, khususnya dari umat Islam.
Ketua DPP Ahlulbait Indonesia, Hassan Alaydrus mengecam diterbitkannya buku komik itu.
“Nabi Muhammad adalah kekasih Allah, kita umat Islam juga cinta beliau, apabila beliau di zalimi sudah barang tentu kita marah, kami berharap agar seluruh ormas Islam juga memprotesnya, tentunya protes tersebut dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tidak merusak,” ujarnya.
Sikap tegas itu harus dilakukan, agar para pelaku penghina Nabi Muhammad itu jera. Sebagaimana yang dialami oleh Salman Rusdhie dulu yang menghina rasulullah, ketika fatwa Ayatullah Khomeini turun tahun 1989, Salman Rusdy tidak berani keluar rumah.
“Kita tidak pernah menghina tokoh-tokoh agama lain, kita menghormati mereka. Maka dari itu, kami berharap pemeluk agama lain juga menghormati tokoh kita, sehingga perdamaian di atas dunia ini bisa terwujud.” tutupnya
Pemerintah Prancis juga mengecam dikeluarkannya buku komik biografi tersebut. “Tidak ada untungnya untuk mengeluarkan tndakan provokasi seperti itu,” ujar Najat Vallaud-Belkacem, Menteri Hak Wanita Prancis.
September lalu, Majalah Charlie Hebdo sempat membuat sebuah komik yang menghina Nabi Muhammad. Majalah tersebut mengeluarkan komik penghinaan itu menyusul aksi protes yang muncul akibat film anti-Islam di situs You Tube, Innocence of Muslim.
Komik tersebut membuat banyak umat Islam yang marah terhadap Prancis. Pemerintah Prancis pun sempat menutup kedutaannya yang ada di negara-negara Islam untuk menghindari kemarahan warga di sana (http://ahlulbaitindonesia.org)
Kirim komentar