Karbala
maka benarlah Rasul yang mengatakan,
“Tak seorang nabi pun yang menderita seperti apa yang kuderita”
“Dan orang yang lemah imannya dan lemah akalnya lemah pula cobaannya.”
Maka kini kukatakan
dengan hati yang bergemeretakan;
Ayyub- Ayyub dalam perahu
Derita Ayyub Ribuan Samudera
Tapi Muhammad dan Husein di dalam rahasia “hu”
tiada derita seperih Karbela
Juntai ikal Husaini,
Seribu Wangi Kesturi
Perih sekali darah Karbela,
tiada duka seperih Karbela
Muhammad Nabi tangisi ummatnya
dalam nafas akhirnya, “ummati” adalah gumannya
Tapi ummatnya mengucur darahnya
membantai Cucu Nabi biji mata Nabi
Oh mereka mengharap syafa’at
sembari menyiksa Cucu Nabi hingga sekarat
Oh, mereka mengharap kasih sayang Nabi
sembari menyeret wanita-keluarga Nabi hingga sekarat
Oh, mereka berkata kucinta Nabi
sambil menghancurkan biji-mata Nabi
Oh, mereka berkata kuberiman pada Nabi,
sembari melaknat keluarga Nabi
Terkutuklah mereka semua, di awal dan di akhir
terlaknatlah mereka semua, dalam jahannam kehinaan
Mereka katakan, kucinta Nabi
sembari membiarkan bayi Asghar kehausan
Mereka katakan kuberiman kepada Nabi?
sembari menombak cucu Nabi yang masih bayi?
Mereka katakan kumalu pada Nabi?
sembari mempermalu Zainab dan wanita-wanita Nabi
Mereka katakan kucinta kerabat Nabi,
tapi enggan meratapi Kepala Husain?
Terkutuklah orang yang mendengar berita kepala Husain
dan tak meratapinya hingga kering airmata darahnya
Terkutuklah orang yang mendengar keluarga Nabi tak boleh minum walau seteguk
dan tak mengutuki mereka – mereka yang memperbolehkan binatang minum tapi keluarga Nabi tidak !
Besarnya balaku, Zainab putri Fathimah berlari – lari
Husein akan tinggalkan aku, Zainab putri Fathimah meratap sendiri
Zainab menangis merintih menjerit di padang Karbela
Yazid bergembira ria mempermainkan Kepala Kakaknya
Besarnya balaku, Zainab putri Fathimah merintih sendiri
Lautan darah Keluarga Nabi, Zainab putri Fathimah merintih sendiri
dipersembahkan karangan bunga bagi para hamba nan mencapai ajal
kupersembahkan lautan darah ku bagi para Syahid di Karbela
kerna wangi darahnya melampaui taman gulistan
dan suci darahnya melampaui melati putih
dipersembahkan puja puja dan doa bagi para mukmin nan mencapai ajal
kupersembahkan Jantungku nan Berdarah perih bagi Imam Husain di Karbela
tak pernah kutangisi melainkan Wajah mu
tak pernah kuratapi melainkan Darah mu
tak pernah kurindu melainkan Senyum mu
dikaulah Husein pujaan hati
tak pernah kutangisi melainkan Zainab mu
tak pernah kuratapi melainkan Zainab mu
menggigil tubuh menahan derita
Zainab mu kau tinggalkan oh hancurlah hati
jika Musa dikhianati kaumnya dengan Sapi Samiri
Keluarga Muhammad dibantai dan disembelih ummatnya
jika Ibrahim harus menyembelih Ismail sendiri
Husein menggendong anaknya yang bayi dan ditombak di depan mata sendiri
jika Yusuf dimasukkan dalam sumur yang gelap
Keluarga Husein kehausan kekeringan dalam padang Karbela
Jika sembelihan Ibrahim diganti tuhan dengan domba
Kurban keluarga Muhammad telah tetap Husein Syahid di Karbela
Jika Nuh diselamatkan Tuhan dalam bahtera di samudera
Maka Husein dibantai, darah Keluarga Nabi pun mengucur bak samudera
sayap sayap beterbangan
burung burung bertebaran
Syuhada – syuhada beterbangan
bertemu Nabi Kekasih Tuhan
kering Karbala
hening Karbala
jerit demi jerit Lautan Darah Karbala
Tiada derita seperih Karbala
Kirim komentar