Kelompok Hizbullah Lebanon dan sekutunya berhasil mencetak kemenangan gemilang dalam pemilihan lokal di Lebanon timur. Fenomena ini menunjukkan bahwa rakyat Lebanon memberikan dukungan penuh bagi Hizbullah.

“Hizbullah dan sekutunya memenangkan kursi yang diperebutkan di Lembah Bekaa. Ini adalah kemenangan yang menyeluruh,” jelas Wakil Kepala Hizbullah Syaikh Naim Qassem, sebagaimana dilansir Press TV (9/5/2016).

Dalam konferensi persnya, Syaikh Qassem menyebut bahwa hasil pemilihan di Lembah Bekaa, Hizbullah dan sekutunya unggul atas 60 kota, dari total 80 kota yang tempat pemungutan suara.

“Untuk itu, kami berterimakasih kepada Kementrian Dalam Negeri yang telah mengamankan proses pemilihan ini. Kami mengapresiasi penduduk yang telah menjadi bagian dalam mendukung kelompok perlawanan, dan kami siap memberikan yang dibutuhkan (oleh negara-red),” tambah dia.

Hizbullah juga meminta kepada pihak yang tidak terpilih agar menerima dan menyampingkan kekalahan tersebut. Membangun negara, lanjut Syaikh Qassem, harus diutamakan.

Lawan-lawan politik, terutama yang diwakili oleh klan terkemuka di Lebanon, hanya memperoleh kursi di enam kota yang merupakan daerah aman. Sementara penduduk yang berada di daerah yang kurang stabil seperti di wilayah yang berdekatan dengan perbatasan, lebih memilih Hizbullah.

Kemenangan Hizbullah berarti bahwa rakyat Lebanon mendukung muqawwama ini dalam memerangi kelompok teroris, baik yang menganggu di Lebanon, di perbatasan, ataupun di Suriah. Berulang kali Hizbullah menegaskan bahwa langkahnya melawan teror di Suriah bertujuan untuk mencegah agar jangan sampai Lebanon jatuh dalam kekacauan yang sama.

Pemilihan juga digelar di Beirut. Hizbullah dan sekutunya bersaing untuk memperebutkan 24 kursi. Sebuah koalisi yang dikenal sebagai ‘Beirut’ yang didukung oleh kubu mantan PM Hariri pro-Barat dan kelompok Syiah Amal, juga tiga kelompok Kristen, mengklaim menang. Hanya saja, jumlah pemilih di Beirut sangat rendah, hanya 20% dari total keseluruhan.