Peshmerga Tuduh ISIS Gunakan Senjata Kimia


Kelompok teroris transnasional Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dilaporkan menggunakan senjata kimia terhadap pasukan Kurdi (Peshmerga) di Irak utara.

“Pada hari Senin (9/5/2016), ISIS telah meluncurkan beberapa mortir yang mengandung gas klorin di desa Bashir (sekitar 20 km dari Kirkuk). Serangan senjata kimia ini menyebabkan pasukan Peshmerga menderita masalah pernafasan dan mual-mual,” jelas narasumber, seperti dilansir Press TV. Serangan kimia ini terjadi hanya selang seminggu setelah Peshmerga berhasil merebut Bashir dari cengkraman ISIS.

Serangan serupa juga terjadi sebelumnya. Kepala Iraqi Turkmen Front mengungkap, pada tanggal 6 Mei ISIS menyerang dengan rentetan mortir yang mengandung bahan kimia di Taza Khurmatu, Kirkuk selatan. Tiga orang warga sipil tewas dan ratusan orang lainnya luka-luka.

Direktur Jenderal Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) Ahmet Uzumcu menyebutkan bahwa tim pencari fakta telah menemukan bukti yang menunjukkan penggunaan mustrard belerang dalam serangan ISIS.

Tak hanya menggunakan senjata kimia, baru-baru ini, ISIS mengeksekusi 8 warga sipil di Nainawa pada hari Minggu. Para korban dituduh telah melakukan spionase dan kolaborasi dengan Peshmerga.

Kekerasan yang mengerikan telah melanda Irak bagian utara dan barat sejak ISIS menguasai Mosul dan sekitarnya pada Juni 2014. Kelompok teroris ini melakukan kekajaman tanpa pandang bulu, baik kepada kelompok Sunni, Syiah, Kurdi, Kristen, Yazidi, dll.

Baca: Bom Mobil Guncang Irak, Belasan Tewas

Saat ini Tentara Irak dan Pejuang Populer bekerjasama untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai ISIS. Keberhasilan pasukan gabungan merebut wilayah-wilayah strategis, dibarengi dengan aksi ISIS yang semakin menggila. Bom mobil yang beruntun, eksekusi yang semakin sadis dan sering, juga penggunaan senjata kimia, menjadi makanan sehari-hari di Irak

Kirim komentar