Hizbullah: Israel Latih Pasukan Militer Saudi

Wakil Kepala Hizbullah Lebanon mengatakan bahwa Israel melatih pasukan militer Saudi. “Puluhan perwira militer Saudi sedang dilatih setelah kontak rahasia yang dikembangkan dalam kerjasama militer,” terang Syaikh Naim Qassem kepada media Lebanon.

Kerjasama ini terjadi setelah Liga Arab dan Gulf Cooperation Council (GCC), setelah ditekan oleh Saudi, memutuskan untuk mengklasifikasikan Hizbullah sebagai organisasi teroris. “Saudi saat ini memiliki siklus proyek Israel baik yang dilakukan melalui pertemuan terbuka maupun pertemuan rahasia,” tambah dia, seperti dilansir Press TV (27/4/2016).

Qassem menyoroti pernyataan Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al Jubeir awal bulan ini setelah Mesir menyerahkan kedaulatan dua pulaunya (Tiran dan Sanafir) kepada Saudi. Jubeir mengatakan bahwa Saudi akan menghormati semua komitmen hukum internasional terkait kedua pulau tersebut.

Di bawah perjanjian Camp David (perjanjian yang ditandatangani antara Mesir dan Israel pada tahun 1979), disebutkan bahwa Mesir menjamin kebebasan navigasi kapal-kapal Israel di wilayah dua pulau tersebut. Artinya, mengingat pulau ini sekarang menjadi milik Saudi– dan Saudi berkomitmen mematuhi semua komitmen terhadap dua pulau tersebut, maka otomatis terbentuk koordinasi antara Israel dan Saudi.

Qassem mengritik Saudi yang bersedia berkompromi dengan Israel, sementara di lain sisi menghindar untuk membantu rakyat Palestina secara menyeluruh, dan tidak mau bekerjasama dengan Iran untuk stabilitas kawasan.

Pencapaian ini tak urung membuat media Israel, Jerusalem Post (JP), membusungkan dada. “Bukannya terisolasi, Israel tengah dimasukkan dalam “orbit” yang dipimpin Saudi. Bagian ini mencakup pembukaan misi (diplomatik-red) di Abu Dhabi dan meningkatkan kontak dengan kerajaan-kerajaan di Teluk Persia,” tulis JP.

“Pada bulan Juni 2015, Saudi juga mengatakan kepada Israel di Dewan Hubungan Luar Negeri di AS bahwa Iran adalah musuh bersama. Saudi ingin Israel membantunya dalam menghadapi Iran,” sambung JP.

“Jadi mengapa sekutu-sekutu Israel di kawasan diperkenalkan oleh Saudi? Karena rezim Iran membenci Israel, juga karena Hizbullah mengancam Israel,” jelas JP.

[tvshia/liputanislam]

Kirim komentar