'AS Ikut Bertanggung Jawab dalam Pelanggaran Perang di Yaman'
Bom yang digunakan pasukan koalisi pimpinan AS di sebuah pasar di Yaman beberapa waktu lalu buatan Amerika Serikat, menegaskan keterlibatan negara yang kerap bertindak bak polisi dunia itu dalam pelanggaran perang di Yaman.
Badan pengawas hak asasi manusia Human Rights Watch melaporkan bahwa bom yang digunakan dalam serangan paling mematikan di Yaman yang terjadi pada 15 Maret lalu adalah bom buatan AS.
HRW menemukan sisa-sisa bom dipandu satelit GBU-31 di lokasi kejadian yang merupakan bom buatan AS.
Selain itu, AS juga menyediakan dukungan logistik dan intelijen pada pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.
"Partisipasi AS dalam operasi militer khusus, seperti memberi saran tentang keputusan penargetan dan pengisian bahan bakar udara selama pengeboman bisa membuat pasukan AS ikut bertanggung jawab dalam pelanggaran hukum perang oleh pasukan koalisi..." kata HRW.
Pengeboman pasar Mastaba bulan lalu disinyalir sebagai serangan paling mematikan dalam perang Yaman. Dalam insiden itu, 97 warga sipil tewas termasuk 25 anak-anak.[IT/Intercept/Atn]
Dalam serangan itu, 97 warga sipil telah meregang nyawa, termasuk 25 anak-anak.
HRW mengatakan pihaknya menemukan sisa-sisa bom dipandu satelit GBU-31 yang disuplai AS untuk Saudi.
Pemerintahan bama merupakan mitra militer utama Saudi dalam invasi ilegal di Yaman. Selain menyuplai senjata, AS juga menyediakan dukungan logistik dan intelijen.
sumber islam times
Kirim komentar