ISIS Berencana Kuasai Ladang Heroin di Afghanistan
Kelompok Takfiri ISIS meluncurkan stasiun radio sendiri di Afghanistan yang mendorong para pemuda setempat untuk mendaftar sebagai anggota yang menyiarkan fatwa-fatwa "hukum Islam" anti-pemerintah. Meningkatnya aktivitas elemen-elemen kelompok Takfiri ini dimulai sejak awal tahun 2015, yang bertujuan untuk menguasai ladang dan perdagangan heroin di negara itu.
Kabar mengenai stasiun radio Afghanistan milik ISIS itu dilaporkan oleh Ahmad Shakib, seorang wartawan New York Times berbasis di Kabul pada Rabu, 16/12/15.
ISIS (Daesh) membentuk stasiun Radio (radio kekhalifahan), menayangkan fatwa anti-pemerintah yang mendorong para pemuda bergabung dalam kelompok tersebut, tulis Ahmad Shakib (shakibhafed) pada 16 Desember 2015 dalam pesan Twitter.
Khilafah Radio akan on-air di provinsi Nangarhar di Afghanistan di timur ibukota Kabul, dekat perbatasan Pakistan.
Perluasan kelompok Takfiri ISIS ke Afghanistan ini yang diyakini terkait erat dengan rencana mengambil alih produksi dan perdagangan heroin untuk di bawah kontrol penuh untuk pembiayan kegiatan terorisme. Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS / ISIL) juga diduga berencana memperluas kegiatannya lebih jauh ke wilayah utara, termasuk ke negara-negara Asia Tengah.
Ini bukan pertama kalinya ISIS menyebarkan propaganda teroris melalui cara-cara teknis modern.
Seiring dengan tayangan video berkualitas HD mengenai kekejaman ISIS, kelompok ini juga menerbitkan majalah online, Dabeq, berbahasa Inggris, serta mendistribusikan propaganda melalui gelombang radio.
Serangan Taliban di Afghanistan melonjak pada tahun 2015, sementara ISIS tumbuh lebih kuat, kata Pentagon, 16 Desember 2015.
ISIS juga meluncurkan sebuah stasiun radio multibahasa di kota Irak, Mosul, yang memiliki populasi dua juta pada 10 Juni, 2015, sebulan sebelum menduduki kota itu.
Menurut al-Arabiya, jaringan radio al-Bayan milik ISIS mengudara pada tanggal 7 April di Arab, Kurdi, Inggris, Perancis dan Rusia.
"Kedengarannya seperti kita mendengarkan BBC," tulis al-Arabiya News mengutip Jasmine Opperman, analis senior untuk Penelitian Terorisme & Analisis Consortium (TRAC).
Kualitas tinggi siaran dan nada profesional dengan aksen bahasa Inggris Amerika, adalah ciri khas siaran berita berbahasa Inggris ISIS yang oleh The Washington Post diminta untuk membandingkan siaran antara al-Bayan dan American National Public Radio
Kirim komentar