Kementerian HAM Negara Yaman Tuntut Penghentian Agresi Brutal Saudi




Kementerian HAM Yaman dalam pernyataannya menyebutkan, PBB, Dewan HAM dan organisasi-organisasi internasional adalah pihak yang harus bertanggung jawab atas kejahatan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, khususnya kejahatan terbaru di Provinsi Hajjah, barat Yaman. Sebab, lembaga-lambaga tersebut tidak mengambil tindakan hukum apapun dan tidak mempercepat pembentukan komite pencari fakta internasional untuk menyelidiki kejahatan koalisi Arab Saudi.

 

Kementrian itu juga mengecam kejahatan pasukan koalisi yang menarget warga sipil di pasar al-Khamis di distrik Mastaba di Provinsi Hajjah pada Selasa.

 

"Kejahatan Arab Saudi di Provinsi Hajjah menunjukkan bahwa koalisi agresor tidak menghormati satupun dari prinsip-prinsip agama Samawi, hukum dan piagam-piagam internasional," tegas pernyataan tersebut seperti dilansir Tasnim, Kamis (17/3/2016).

 

Dalam pernyatan tersebut, Kementerian HAM Yaman juga menuntut PBB, Dewan HAM, lembaga-lembaga internasional dan badan-badan PBB yang aktif di sektor HAM untuk menjalankan tanggung jawab hukumnya guna mempecepat proses penghentian agresi brutal terhadap rakyat Yaman dan segera membentuk komite pencari fakta supaya menjadi jelas bagi publik dunia mengenai kejahatan terhadap rakyat negara ini yang diblokade dari darat, laut dan udara.

 

Jet-jet tempur Arab Saudi membombardir pasar al-Khamis dan restauran di distrik Mastaba di Provinsi Hajjah Yaman pada Selasa.

 

Serangan brutal tersebut merenggut nyawa 107 warga sipil Yaman dan melukai 41 lainnya. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan.

 

Sejak tanggal 26 Maret 2015, militer koalisi Arab pimpinan Arab Saudi yang didukung oleh Amerika Serikat memulai agresinya ke Yaman.

 

Hingga sekarang, serangan tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 8.300 orang dan melukai sedikitnya 16.000 lainnya.

Kirim komentar