Eskalasi Penumpasan Terhadap Warga Palestina

 

 

 

Rezim Zionis meningkatkan kejahatannya terhadap warga Palestina dengan meningkatkan hukuman kepada warga Palestina. Tujuannya adalah agar warga Palestina menghentikan intifada dan perlawanan terhadap muqawama.

 

Dalam hal ini, Menteri Transportasi Israel, Yisrael Katz, menuntut pengasingan warga Palestina. Katz dalam wawancaranya dengan Radio Israel mengatakan, para pejuang Palestina yang melakukan operasi anti-Israel akan harus diasingkan ke Jalur Gaza dan Suriah.

 

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menginstruksikan penasehat hukumnya untuk mempersiapkan rencana pengasingan para keluarga pelaku operasi intifada anti-rezim Zionis ke Jalur Gaza. Sementara itu, proses perusakan rumah-rumah warga Palestina pelaku operasi intifada anti-Israel juga semakin dipercepat. Kabinet Zionis juga menyetujui langkah tersebut guna menghentikan Intifada al-Qods.

 

Berbagai wilayah Palestina sejak awal Oktober 2015, hingga kini menyaksikan berbagai demonstrasi secara meluas oleh warga Palestina mengecam politik agresif dan penjajahan rezim Zionis, serta berbagia upaya Tel Aviv untuk mengubah identitas Baitul Maqdis dan program pembagian Masjid al-Aqs.  

 

Eskalasi langkah-langkah penumpasan oleh Israel itu dilakukan ketika jumlah syuhada Palestina dalam beberapa bulan terakhir telah mencapai 200 orang. Berbagai tindak kriminal rezim Zionis mengindikasikan watak penjajah dan zalim Israel di mata opini publik. Sementara itu, kekhawatiran akan semakin terancamnya kondisi di Palestina juga semakin meningkat.

 

Langkah-langkah rezim Zionis mengabaikan berbagai resolusi PBB dan pelanggaran repetitif terhadap konvensi internasional, telah membuat masyarakat dunia geram. Di sisi lain, berbagai laporan PBB dalam hal ini juga tidak dapat ditindaklanjuti akibat dukungan dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat, serta kepasifan Dewan Keamanan PBB. Karena pada praktiknya berbagai laporan tersebut tidak mengikat Israel untuk mematuhinya dan oleh karena itu Tel Aviv terbiasa mengulangi kejahatannya tanpa khawatir akan menghadapi konsekuensi.

 

Sejarah Palestina pendudukan dipenuhi dengan penumpasan, perampasan, pendudukan dan pembunuhan. Dengan merunut lembaran sejarah bumi Palestina, akan disaksikan bahwa rezim Zionis tidak menyia-nyiakan kesempatan apapun untuk menumpas dan menindas bangsa Palestina.

 

Meski memiliki catatan hitam yang sangat panjang, namun rezim Zionis Israel tetap mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat. Namun, poin yang harus digarisbawahi adalah bahwa baik Amerika Serikat maupun Israel, gagal menghentikan gerakan intifada Qods

Kirim komentar