Seperti dikutip situs alahednews.com, Mohammed Alenzi di laman Twitter-nya pada hari Senin (7/3/2016) menulis, “Masuknya Hizbullah dalam daftar organisasi teroris merupakan noktah hitam bagi Al Saud dan negara-negara Arab di Teluk Persia.”

“Hizbullah dengan perlawanan mulianya telah menghina dan mempermalukan penjajah Zionis,” tambahnya.

Menurut Alenzi, keputusan memasukkan Hizbullah ke dalam daftar organisasi dibuat atas kehendak Zionis dan permintaan Benjamin Netanyahu.

Alenzi yang pernah dipenjara karena menentang Al Saud, menambahkan bahwa tidak ada Muslim yang mulia dan tidak ada orang yang jujur dari agama apapun akan menerima penghinaan seperti itu.

“Arab Saudi adalah sumber terorisme Wahabi di dunia dan sekarang ingin menentukan siapa yang teroris,” kritiknya.

Dia lebih lanjut menulis, “Masyarakat Arab dan Muslim tidak akan melupakan pengkhianatan besar Saudi terhadap Palestina dan persekongkolan mereka dengan Netanyahu.”

“Jika Salman bin Abdulaziz dan para raja Arab lainnya di Teluk Persia mengira bahwa masyarakat akan mendukung sikap anti-Hizbullah mereka, tapi ketahuilah bahwa kalian terjebak dalam ilusi karena semua mencintai perlawanan dan Hizbullah,” tandasnya