Iran Siap Persenjatai Tentara Lebanon
Deputi Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan Lebanon Samir Moqbel menyatakan Iran siap mempersenjatai militer Lebanon.
“Menteri Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran Brigjen Hossein Dehghan dalam kontak telefonnya dengan saya menyatakan kesiapan Iran mengirim segala jenis senjata yang diperlukan oleh tentara Lebanon,” katanya kepada wartawan usai pertemuan dengan ketua parlemen Lebanon, Nabih Berri, seperti dilansir IRNA, Kamis (3/3).
Dia melanjutkan, “Jawaban saya jelas, saya mengatakan bahwa segera setelah sanksi atas Iran dicabut kami siap mempelajari usulan Iran untuk diambil keputusan yang tepat di dewan pemerintahan Lebanon.”
Kesiapan memasok senjata untuk militer Lebanon ini dinyatakan Iran setelah kerajaan Arab Saudi belakangan ini memutuskan untuk menyetop apa yang disebutnya hibah persenjataan senilai USD 3,1 milyar kepada tentara dan pasukan keamanan Lebanon.
Saudi mengaku keputusan ini diambil sebagai reaksi atas sikap Hizbullah dan Menteri Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil. Namun para pengamat menilai keputusan itu diambil karena Saudi sedang terdera krisis ekonomi dan moneter akibat terpuruknya harga minyak dan berbagai faktor penting lain yaitu penghamburan dana untuk mengobarkan perang di Yaman dan menyuplai dana dan senjata kepada kelompok-kelompok teroris takfiri di berbagai penjuru dunia, terutama Suriah dan Irak, serta akibat gejolak dalam tubuh kerajaan Saudi sendiri sejak lebih dari satu tahun lalu.
Laksamana Ali Samkhani selaku wakil Pemimpin Besar Revolusi Islam dan Sekjen Dewan Keamanan Nasional Iran dalam kunjungannya beberapa waktu lalu ke Lebanon menyatakan negaranya siap memberikan bantuan senjata kepada tentara Lebanon dalam perang melawan teroris takfiri dan mempertahankan negara.
Menyusul pernyataan ini, Samir Moqbel dalam kunjungannya ke Iran telah meninjau langsung kekuatan militer Iran dan tingkat bantuan senjata yang dapat diberikan Iran kepada tentara Lebanon.
Akibat tekanan Saudi dan Israel, pemerintah Lebanon sampai sekarang belum dapat mengambil keputusan terkait tawaran Iran tersebut, padahal tentara Lebanon sangat membutuhkan bantuan itu dalam perang melawan teroris takfiri, sementara Saudi menyetop bantuannya.
Samir Moqbel tidak bersedia menjawab ketika ditanya mengenai penghentian transaksi senjata dengan Perancis berdasarkan hibah Saudi senilai USD 3,1 milyar. Dia hanya mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak menghentikan bantuan senjatanya kepada Lebanon.
AS mengingatkan Saudi supaya menanggung biaya penjualan enam atau tujuh unit jet tempur kepada tentara Lebanon. Saudi semula menyatakan sanggup menanggung biaya itu, tapi belakangan disebut-sebut bahwa Saudi enggan memenuhi janji itu.
sumber liputan islam
Kirim komentar