Arab Saudi Ngaku Sebagai Pelindung Umat Islam
Rezim Al Saud, pendiri dan pendukung kelompok teroris terutama kelompok teroris Takfiri ISIS mengklaim Koalisi Militer-Islam akan menjaga umat Islam dari fenomena terorisme.
Raja Salman bin Abdulaziz, pemimpin Arab Saudi Selasa (22/12) di sidang kabinet mengklaim bahwa seluruh pembentukan Koalisi Militer-Islam Anti Terorisme mengindikasikan persatuan upaya untuk memerangi beragam bentuk terorisme dan pelaksanaan kewajibannya menjaga umat Islam dari kelompok teroris.
Arab Saudi pada 14 Desember 2015 mengumumkan pembentukan koalisi in dengan 34 negara Islam sebagai anggota, namun sedikit dari negara Islam yang menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan koalisi ini. Arab Saudi di saat menjadi pemrakarsa kolisi Islam anti teroris, Riyadh di sisi lain tercatat sebagai pendukung utama terorisme dan cikal bakal ideologi kelompok ini. Arab Saudi adalah tempat kelahiran ideologi Salafi, Takfiri dan Wahabi. Negara ini juga berubah menjadi produsen terorisme.
Fatwa yang dirilis para mufti Arab Saudi memiliki hubungan sangat intens dengan meluasnya terorisme dan ideologi Tafiri Salafi merupakan tanda pengenal Arab Saudi. Arab Saudi dengan menyuplai ideologi dan dana finansial bagi teororisme telah mengakibatkan umat Islam terlibat dalam bentrokan dengan teroris paling brutal sepanjang sejarah.
Maraknya ideologi Wahabi dan Salafi melalui propaganda luas rezim Al Saud, kian meningkatkan gelombang Islamphobia di berbagai belahan dunia. Seiring dengan langkah ini, kubu radikal mulai menemukan lahan interpretasi keliru terkait Islam murni Muhammadi dan membantai umat Muslim lainnya.
Sumber Islam menurut klaim ISIS adalah Arab Saudi dan landasan pergerakan kelompok teroris ini adalah para mufti Wahabi Saudi yang mengumbar beragam fatwa sehingga mereka menyebarkan paham Takfiri serta penghalalan darah mereka yang tidak mengikuti ideologi tersebut.
Propagada luas tentang ISIS dan berbagai kelompok teroris di kawasan, khususnya di Suriah dan Irak mendorong para pemuda yang tersesat dari berbagai belahan dunia, khususnya Eropa berbondong-bondong bergabung dengan kelompok teroris. Barisan berbagai kelompok teroris di kawasan berakar dari Arab Saudi dan umat Islam mengalami pukulan telak dari sisi ini.
Propaganda wajah bengis Islam Muhammadi oleh rezim Al Saud yang mengklaim sebagai pelindung kepentingan umat Islam merupakan kezaliman terbesar rezim ini terhadap umat Muslim.
Kezaliman Arab Saudi terhadap Dunia Islam tidak terbatas pada pembentukan kelompok teroris dan rezim Al Saudi di Yaman juga melakukan kejahatan serupa dengan teroris ISIS. Perilaku dan sikap pemerintah Arab Saudi dalam mendukung terorisme dan pembantaian massal warga Yaman membuktikan bahwa rezim Al Saud bukan pelayan Dunia Islam. Membentuk teroris dan memberikan dukungan finansial kepada mereka serta pembantaian anak dan perempuan Yaman adalah warisan pemerintah Saudi kepada negara-negara Islam. [tvshia13/IRIB indonesia]
Kirim komentar