Arab Saudi telah mengusulkan sebuah draf resolusi anti-Republik Islam Iran dan Rusia ke Komite Hak Asasi Manusia PBB.

Menurut Reuters, dalam draf resolusi tak mengikat Arab Saudi, diklaim bahwa PBB mengecam semua serangan terhadap kelompok yang disebut dengan oposisi moderat di Suriah dan menuntut penghentian serangan ini, di mana menurut mereka serangan itu telah menguntungkan kelompok-kelompok teroris.

Pemerintah Damaskus telah menegaskan bahwa serangan-serangan di Suriah dilancarkan untuk menarget posisi kelompok teroris ISIS. Namun para pejabat Barat mengklaim 80 persen dari serangan ini telah menarget oposisi moderat yang didukung Barat dan sejumlah negara Arab khususnya Arab Saudi, Qatar dan Turki.

Sementara itu, Duta Besar Suriah untuk PBB dalam sebuah pernyataan, mengkritik draf resolusi yang diusulkan Arab Saudi.

"Mengingat pelanggaran luas Arab Saudi terhadap Hak Asasi Manusia, maka langkah Riyadh untuk mengusulkan draf tersebut merupakan upaya untuk mempolitisasi situasi kemanusiaan di Suriah," kata Bashar al-Jaafari dalam statemennya.

Arab Saudi mengklaim diri sebagai pedukung pelaksanaan HAM, namun pada saat yang sama kerajaan ini memberikan dukungan finansial dan senjata kepada para teroris di kawasan yang menjadi penyebab pembunuhan terhadap rakyat Suriah, Irak dan Yaman.

Paca pemboman kimia di provinsi-provinsi utara Yaman dan pembunuhan terhadap puluhan orang oleh Arab Saudi, wakil negara ini justru ditunjuk sebagai ketua salah satu panel penting HAM PBB. [tvshia13IRIB Indonesia]