Irak Masih Kaya Minyak, Amerika Pura-pura Datang Untuk Perangi ISIL
Kelompok teroris ISIL telah berkali-kali mengadakan pertemuan di banyak kota dan negara termasuk Doha, London, Jeddah, New York, Tunisia, dan Istanbul. Mereka memperoleh dukungan penuh Barat dalam setiap aksi mereka. Baratlah yang telah mendidik para teroris ini dan sekarang menjadi petaka bagi mereka sendiri.
Untuk ikut campur tangan dalam seluruh urusan kawasan Timur Tengah terutama Iraq dan Suriah, Amerika menggelontorkan isu perang melawan ISIL.
Kami mengutuk penyembelihan terhadap dua wartawan berkebangsaan Amerika yang telah dilakukan ISIL beberapa waktu lalu itu. Sebelum ini, mereka telah melakukan banyak kejahatan. Tetapi Amerika tak pernah mengambil sikap dan pernyataan. Lalu mengapa baru sekarang mereka berkumpul untuk memerangi kelompok teroris ini?
Lalu mengapa Amerika dan Barat memiliki sikap dualisme dalam memerangi terorisme? Semua itu tergantung pada kepentingan mereka. Di sebagian tempat seperti Somalia, terorisme sangat buruk bagi mereka. Tetapi di tempat yang lain seperti Suriah, terorisme sangat baik bagi mereka. Tujuan membentuk kaum teroris itu adalah menumbangkan kekuasaan Basyar Asad dan menyulut peperangan antara Suni dan Syiah. Tetapi mereka tidak pernah menggapai tujuan ini.
Rakyat kita anti Israel dan merasa benci terhadap Amerika yang mendukung segala bentuk kejahatan Israel. Menurut mereka, Amerika adalah partner Israel dalam setiap kejahatan. Mereka memahami bahwa yang terpenting bagi mereka hanyalah kepentingan semata.
Hadir pula dalam wawancara ini secara teleconference, Ken O’Keefe seorang jurnalis dan mantan militer Amerika dari London. Berikut pernyataan-pernyataan O’Keefe dalam wawancara ini:
Amerika tidak pernah jujur dalam memerangi terorisme. Dari sejak Perang Vietnam dan dari sejak tahun 1980, Washington mengambil kebijakan untuk menebar terorisme. Mereka ingin membentuk kelompok-kelompok dan memecah-belah negara-negara dunia supaya bisa menanamkan dominasi.
ISIL adalah al-Qaidah baru. Barat mengambil kesimpulan, jika kelompok ini menjadi kuat, maka mereka akan menyerang Israel. Untuk itu, Barat mengambil keputusan untuk memerangi ISIL. ISIL dan al-Qaidah adalah kelompok yang tidak memiliki pemikiran kuat. Mereka berperang lantaran uang yang diberikan sebagai imbalan mereka. Perang-perang ini hanya menguntungkan Amerika.
Seluruh rakyat Amerika sudah memahami bahwa media-media mereka tidak pernah jujur. Untuk itu, media-media ini sedang kehilangan nama. Mengapa Amerika tahun lalu tidak menyerang Suriah? Karena rakyat tidak mendukung dan tidak percaya kepada propaganda media Amerika.[TvShia/Shabestan]
Kirim komentar