Rahbar: Diplomasi Aktif-Cerdas akan Ciptakan Prestasi Penting di Semua Bidang

Rahbar: Diplomasi Aktif-Cerdas akan Ciptakan Prestasi Penting di Semua Bidang

 

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan perlunya diplomasi yang aktif dan cerdas selama periode sangat penting menuju peralihan (transisi) tatanan global baru.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan menteri luar negeri, para duta besar dan pejabat perwakilan Iran di luar negeri pada Rabu (13/8) mengatakan, diplomasi cerdas dan aktif mampu membawa prestasi yang sangat signifikan di bidang politik, ekonomi, kemanusiaan dan sosial yang tidak dapat diperoleh melalui tindakan seperti perang yang memakan biaya banyak dan berbahaya.

Ketika menyinggung transformasi selama beberapa tahun terakhir di Timur Tengah, Rahbar menuturkan, kekuatan-kekuatan dunia telah berusaha memenuhi kepentingan-kepentingan mereka dengan cara kekerasan dan senjata, namun mereka menemui kegagalan, sementara mereka yang dengan elegan dan menggunakan kecerdasan dan mobilitas telah mampu memenuhi kepentingannya dengan baik.

Ayatullah Khamenei mengungkapkan bahwa “pembelaan jelas, tegas dan nyata kepada orang-orang tertindas dan penentangan serius terhadap sistem hegemonik” adalah karakteristik dari kebijakan luar negeri Republik Islam Iran.

Beliau mengatakan, ciri-ciri tersebut terwujud dalam pembelaan kepada bangsa dan pejuang Palestina dan Lebanon serta berbagai kasus serupa lainnya selama bertahun-tahun pasca kemenangan Revolusi Islam Iran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan untuk menjalin hubungan dengan semua dunia dan menolak interaksi dengan Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel. Ayatullah Khamenei menuturkan, selama permusuhan AS dan pernyataan permusuhan pemerintah dan Kongres negara itu berlanjut maka tidak akan ada interaksi dengan mereka.

Perundingan dengan AS, kata Rahbar, tidak memberikan manfaat bagi Iran tetapi justru merugikan Tehran kecuali dalam kasus tertentu. Beliau mengatakan, dalam negosiasi terbaru para pejabat di tingkat Kementerian Luar Negeri Iran dan AS, selain tidak menguntungkan Tehran, nada mereka justru semakin keras dan lebih menghina serta sanksi bertambah.

Ayatullah Khamenei menuturkan, kami tidak melarang atas kelanjutan perundingan nuklir, dan langkah yang dilakukan oleh menteri luar negeri dan para pejabat di Kementerian Luar Negeri Iran hingga kini berjalan baik, namun ini adalah pengalaman berharga bagi semua bahwa berdialog dengan AS tidak akan berpengaruh dalam mengurangi permusuhan mereka, dan tidak bermanfaat.

Ketika menyinggung kebencian masyarakat dunia terhadap AS disebabkan keterlibatan Negeri Paman Sam tersebut dalam kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza, Rahbar mengatakan, tidak ada seorang pun di dunia ini yang mengaggap AS tidak terlibat dalam kejahatan dan genosida rezim penjajah, pembunuh, kafir dan zalim Zionis di Gaza, oleh karena itu negara tersebut saat ini berada dalam posisi yang lebih lemah.

Mengenai situasi penduduk Gaza saat ini, Ayatullah Khamenei menuturkan, berdasarkan logika rakyat Palestina, tebusan dari kejahatan rezim Zionis adalah diakhirnya blokade Gaza, dan tidak ada manusia jujur yang akan menolak tuntutan tersebut.

Di bagian lain pernyataannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyinggung transformasi di Irak dan menyatakan harapan bahwa dengan terpilihnya Perdana Menteri baru Irak, problem-problem negara Arab itu akan terpecahkan, dan pemerintah Baghdad mampu mengalahkan para konspirator. [TvShia/IRIB Indonesia]

Kirim komentar