Mengutip dari kantor berita Palestina al-Yaum, Perkumpulan Media Muda Palestina di Uni Serikat Profesional Islami menyatakan, sepuluh wartawan telah menjadi korban tewas karena serangan Israel ke Jalur Gaza, dan hampir 20 wartawan lainnya mengalami luka-luka karena peristiwa yang sama.

Pernyataan itu menegaskan, pada bulan Juli lalu, telah terjadi agresi Israel yang paling berdarah terhadap para wartawan dan lembaga media Palestina, 16 unit tempat tinggal para jurnalis hancur karena pemboman dan 5 lokasi media juga menjadi sasaran. 

Menurut pernyataan ini, lebih dari jaringan 14 radio dan jaringan satelit, demikian juga operasi website mengalami gangguan kebisingan, parasit dan bahkan muncul ledakan gelombang. 

Para syuhada media yang menjadi korban dari serangan yang sedang berlangsung terhadap Gaza adalah Sameh al-Uryan, dari jaringan al-Aqsa; Mohammad Zahir, reporter surat kabar Al-Risalah; Romi Ryan, FotograferJaringan Palestina; Ahd Zaqut, reporter olahraga dari jaringan al-Kitab; Izzat Dhahir, reporter jaringan Mimbar Kebebasan Media; Bahauddin Gharib, wartawan dan editor Televisi Palestina; Abdurrahman Abuhain, "produser acara di jaringan satelit al-Kitab; Khalid Hamad, karyawan di lembaga produksi televisi resmi Continue; Najla al-Haj, aktivis media; dan Hamid Syahab, sopir perusahaan Media 24.

Dalam pernyataan ini dikatakan, hingga saat ini, serangan terhadap para jurnalis di Tepi Barat dan Quds Pendudukan, dan serangan-serangan ke kota-kota dan perkampungan-perkampungan Palestina masih terus berlanjut.

Perkumpulan Media Muda Palestina ini mengutuk dan mengecam kejahatan brutal Israel terhadap para jurnalis dan warga Palestina dan menyatakan bahwa ini merupakan tingakan yang bertentangan dengan semua hukum dan konvensi internasional. [TvShia/shabestan]