Masa Kegaiban adalah Masa Penyaringan Manusia

Masa Kegaiban adalah Masa Penyaringan Manusia

 

 

Tema mahdawiah harus selalu disebarluaskan di tengah masyarakat luas guna mempersiapkan mereka untuk menyongsong kemunculan Imam Mahdi as dan memerangi interpretasi miring tentang konsep hayati ini. Hujjatul Islam wal Muslimin Jawad Ja’fari seorang periset bidang ini kali ini mengupas filsafat kegaiban Imam Mahdi as yang sudah berlangsung lebih dari seribu tahun ini berikut ini:
Salah satu tema penting dalam konsep mahdawiah adalah kegaiban Imam Mahdi as. Kegaiban termasuk salah keyakinan khusus Mazhab Syiah Imamiah. Mazhab Ahli Sunah tidak memiliki keyakinan semacam ini.

Lantaran pemahaman yang tidak benar, banyak kritik yang dilontarkan terhadap Mazhab Syiah sehubungan dengan konsep ini.

Maksud dari kegaiban adalah Imam Mahdi as menjalani kehidupan duniawi dengan tidak dikenal oleh siapapun. Pada masa kegaiban ini, beliau hidup bersama dan di tengah-tengah kita. Beliau berkeliaran dengan tubuh material ini. Masyarakat melihat beliau dan berbicara dengan beliau. Hanya saja mereka tidak mengenal beliau sebagai Imam Mahdi.

Dengan demikian, masa kegaiban bukan berarti bahwa Imam Mahdi as hidup beruzlah di suatu tempat bawah dan tidak pernah keluar dari tempat ini. Atau menurut sebagian orang, beliau hidup di sebuah pulau yang sangat terpencil.

Lalu apakah fungsi Imam Mahdi hidup di tengah masyarakat dengan tidak dikenal ini?
Harus kita perhatikan, ada perbedaan antara faktor-faktor kausa kegaiban dan efek-efek kegaiban. Faktor adalah sesuatu yang mendorong supaya Imam Mahdi as hidup dengan cara tidak dikenal masyarakat. Lalu setelah kegaiban ini terjadi, apakah efek dan hasil yang akan muncul? Ini adalah dua pembahasan yang berbeda.

Mengenai efek kegaiban, ada dua efek yang bisa kita kupas:

Pertama, efek negatif. Dalam efek ini, Syiah telah kehilangan pemimpin sejati mereka dan mereka harus menentukan kewajiban dan tugas dengan penuh keterbatasan dan kesulitan.

Kedua, efek positif. Pada dimensi individual, efek kegaiban memiliki muatan ujian terhadap masyarakat dan sebagai hasilnya akan jelas manusia salih dan talih.

Banyak sekali hadis yang menghubungkan masalah kegaiban ini dengan masalah ujian.
Sebagai contoh, Kulaini dalam jilid 1 halaman 336 kitab al-Kafi meriwayatkan hadis dari Imam Musa Kazhim as. Beliau berkata, “Imam Mahdi harus mengalami kegaiban dan tidak jalan lain kecuali masalah ini. Kegaiban ini akan menyebabkan sebagian orang yang pernah memiliki keyakinan tentang Imam Mahdi as akan kehilangan keyakinan ini. Kegaiban adalah sebuah ujian dari sisi Allah untuk umat manusia.”

Kegaiban yang panjang ini akan menyaring manusia. Ketika mereka melihat tidak orang yang mengawasi tindakan mereka, bagaimana mereka memanajemen tindakan dan perilaku mereka sehari-hari.

Ujian ini hanya dikhususkan untuk para pengikut Imam Mahdi as, karena ujian ini bertujuan untuk membentuk dan menggembleng para penolong beliau. Hal ini supaya karat mereka diketahui sampai di mana mereka siap membantu beliau. Dengan demikian, ujian ini hanya diperuntukkan kepada orang-orang khusus.[tvshia/shabestan]

Kirim komentar