ETAN Menyebutkan, Bank Dunia Terlibat Pembantaian Jutaan Warga Indonesia
Film dokumenter nominasi Oscar, The Act of Killing, diputar di kantor pusat Bank Dunia di Washington DC pada Kamis (20/2) dalam suatu aksi yang diprakarsai East Timor Action Network (ETAN) Kelompok ini menuntut Bank Dunia mengakui perannya dalam kudeta militer tahun 1965 di Indonesia yang mengarah pada pembantaian sekitar satu juta warga sipil.
Bank Dunia membantu menopang pemerintahan korup Suharto, jenderal yang memimpin kudeta dan memerintahkan pembantaian massal. Menurut laporan, bank itu memberi 30 miliar dolar AS kepada rezim Suharto dalam bentuk bantuan pembangunan selama tiga dekade, kendati diketahui bahwa sepertiga dari total kucuran dana itu dijarah penguasa.
The Act of Killing secara kuat menyoroti impunitas yang sedang berlangsung di Indonesia terhadap pembunuhan massal 1965. ETAN menyoroti dukungan Bank Dunia terhadap rezim Suharto , yang sengaja mendukung pemerintahan yang korup, sementara jumlah korban pasca-kudeta itu terus melonjak. "Kami mendesak Bank Dunia untuk mengakui perannya dalam banyak kejahatan Soeharto dan meminta maaf serta memulihkan para korban. Lembaga seperti Bank Dunia juga harus bertanggung jawab atas bantuan keuangannya terhadap pembantai yang selama puluhan tahun terus-menerus melanggar hak asasi manusia.
"Bank Dunia mengucurkan 30 miliar dolar AS untuk seorang diktator yang menewaskan sekitar satu juta warganya sendiri," kata sutradara film The Act of Killing, Joshua Oppenheimer. Para pembunuh, lanjutnya, bertahun-tahun mengambil keuntungan dari kejahatan keji mereka bersama Bank Dunia dan lembaga keuangan global lainnya...."[tvshia/islam times]
Kirim komentar