Para pejabat "Israel" sejak awal menyederhanakan Perang Sipil Suriah (yang dikobarkan AS, Arab Saudi, "Israel", Qatar, Turki, dan negara-negara di Eropa dengan mengimpor para teroris takfiri asing yang sadis dan gila perang) dengan alasan, siapa pun yang menggantikan Presiden Assad akan lebih baik. Namun, lantaran al-Qaeda di Irak (AQI) dan lain-lain yang selama ini disokong habis-habisan "Israel" mengambil alih banyak (wilayah) negara, komunitas zionis itu pun mulai pikir-pikir ulang.

Malah pejabat "Israel" mengatakan bahwa kemunculan "ancaman jihad" seperti AQI bermakna bahwa mereka akan jauh lebih mengembangkan postur badan intelijen militernya, karena diliputi kekhawatiran yang mendalam bahwa sesuai pepatah "senjata makan tuan", al-Qaeda piaraannya akan menyerang mereka dalam waktu dekat.

Ini bukan berarti intelijen militer "Israel" hanya fokus pada konflik Suriah buatan AS cs. "Israel" juga senantiasa bersiap-siap untuk "perang masa depan" dengan Lebanon, seraya menekankan bahwa banyak agen intelijen yang memilih keluar target setiap kali perang itu dimulai.

"Israel" menyerang Lebanon pagi hari ini, dengan meluncurkan dua serangan di pinggiran sebuah desa dekat perbatasan Suriah. Serangan ini tidak diyakini sebagai awal dari perang Libanon berikutnya yang sudah lama dirancang "Israel". Melainkan hanya salah satu serangan acak yang terkadang mereka lancarkan guna menyokong dan melindungi para teroris takfiri binaannya.[tvshia/islam times]