Makalah 27 Dey, Terjemah dan Syarah Doa Ahd bag 1

Makalah 27 Dey, Terjemah dan Syarah Doa Ahd bag 1

االلهمّ رب نور العظيم و رب الكرسيّ الرفيع و رب البحر المسجور و رب منزل التورات و الإنجيل والزبور

Ya Allah wahai Tuhannya Cahaya dan Kebesaran, Hai Tuhan kedudukan yang tinggi, Tuhannya lautan, Duhai Tuhan yang menurunkan Taurat dan Injil serta kitab zabur, Duhai Tuhannya bayangan dan panas [karena cahaya], Duhai Tuhan yang Menurunkan Quran nan agung, Tuhan dari para malaikat paling dekat, Tuhan para Nabi dan Rasul.

Sebagaimana doa-doa lainnya pertama dalam doa ini diutarakan pensifatan yang menunjukkan kebesaran Allah swt. Dan kita temukan juga bahwa dalam doa ini kita diajari untuk menyebut beberapa hal besar yang nyata dampaknya bagi manusia, seperti keberadaan lautan, manfaat bagi manusia dengan diturunkannya kitab-kitab suci seperti Taurat, Injil dan Zabur serta terutama kitab suci penyempurna kitab suci sebelumnya yakni AlQuran, kitab-kitab besar yang dampak keberadaannya semestinya ditulis dengan tinta emas, kitab yang merangkum kode-kode cerdas yang bisa menghantarkan manusia kepuncak-puncak pencapaian. Jadi secara tidak langsung kita diajak untuk bertadzakur, untuk dzikir mengingat Allah melalui tanda-tanda kebesaran Allah yang ada dipermukaan bumi, tanda-tanda yang jelas-jelas berdampak besar bagi kehidupan manusia. Seorang hamba akan lebih diperhatikan Allah swt ketika dia berdoa sementara dia juga sedang menyadari kekecilan dan kekerdilan dirinya dihadapan ciptaan-ciptaan Allah terlebih dihadapan Allah swt sendiri. Bahkan dalam baris doa ini kita juga diajak mengingat nikmat yang sering terabaikan manusia, nikmat berupa diciptakannya bayangan, betapa sederhana nikmat ini, coba kita sedang berada ditengah padang pasir dibawah terik mentari yang panas membakar, lalu tiba-tiba muncul awan-awan hitam dilangit...........

Bukan hanya dari sisi materi bahwa manusia itu jauh lebih kecil dibanding samudra luas tapi juga dari sisi ruhani, dalam doa ini kita diajari untuk menyebut malaikat terdekat, menengadahkan diri melihat posisi makhluk Allah tersebut, dimanakah kita ketika kita bandingkan ruhani kita dan kedekatan kita terhadap Allah dihadapan kedekatan malaikat terdekat Allah para malaikat muqarabin, lebih tinggi lagi ketika melanjutkan bacaan doa kita, yakni dihadapan para Nabi dan para Rasul, kita diingatkan secara tidak langsung untuk menengok keatas, menengok kembali posisi-posisi tinggi dan mulia para Nabi dan Rasul. Manusia-manusia besar yang banyak membuat manusia lain takjub hingga beberapa dari mereka ada yang salah persepsi dalam pensifatan sehingga manusia awam tersebut mensifati mereka dengan sifat-sifat ilahiah. www.tvShia.com

Kirim komentar