Makalah 25 Azar, Hukum Tuhan
Bagaikan jeruji yang diletakkan melingkari suatu kawasan karena kawasan itu sangat berbahaya, kawasan yang penuh dengan lumpur hidup, siapapun yang terjerat masuk kedalam lumpur itu maka tidak akan selamat.
Jeruji itu adalah pertanda, tanda peringatan sehingga orang berhati-hati dan tidak sekali-kali memasuki kawasan itu, untuk mempertegas pemilik kawasan juga meletakkan aliran listrik kejeruji-jeruji tadi, sama sekali bukan untuk kepentingan pemilik tanah tapi untuk kemaslahatan masyarakat, sehingga tidak ada masyarakat yang celaka. Selain meletakkan Jeruji dan aliran listrik pemilik juga menuliskan diseluruh pojok-pojok jeruji tulisan yang berisikan peringatan dan cara-cara agar tidak celaka.
Orang-orang yang berakal dengan kemampuan akal mereka yang terbatas mereka bisa selamat, namun mereka sama sekali tidak bisa memperkirakan apa yang ada dibalik jeruji yang melingkari kawasan. Selain itu orang-orang yang tidak mau taat pada akal yang menerobos masuk tidak ada satupun yang pulang kekampung halaman.
Sesungguhnya perbuatan dosa adalah batasan dan rambu-rambu sebagaimana jeruji tadi, orang-orang yang tidak pernah melanggar aturan ilahi karena mentaati akal mereka seperti orang yang tidak pernah menerobos masuk melewati paksa jeruji-jeruji mereka akan selamat, dan tidak akan mendapat murka ilahi sedang orang-orang yang melanggar batasan jeruji jelas mereka mendapatkan dampak buruknya, mereka tersedot dan akhirnya mati tenggelam.
Ketika manusia melihat dosa seperti kubangan lumpur hidup pasti manusia akan beruntung dalam kehidupannya. Akan berbahagia karena dia pasti berjalan sesuai jalan yang benar. Kode-kode sederhana memang tapi kalau dilakukan nisacaya bisa jadi media penerang jalan yang sangat bermanfaat. [TvShia]
Kirim komentar