The New York Times Bongkar CIA Persenjatai Teroris Suriah
Qatar, menggunakan Al-Udeid Air Base yang berubah fungsi sebagai penghubung logistik militer Amerika di Timur Tengah, dan menjadi pemasok senjata aktif.
Agen mata-mata AS, CIA memainkan peran kunci dalam mencari sumber-sumber senjata dan mengkoordinasikan gelombang besar pengiriman senjata dari luar negeri untuk teroris di Suriah yang dibiayai oleh Qatar, Arab Saudi, Turki dan Yordania.
Terungkapnya peran CIA tersebut diungkapkan New York Times dalam laporannya, Senin, 25/03/13 waktu setempat. CIA berada di tengah-tengah kerajaan Arab dan Turki yang sama-sama mendukung tergulingnya pemerintah sah Bashar al-Assad.
Dalam laporan itu, disebutkan CIA berperan dalam mengakomodir lalu lintas persenjataan untuk teroris. Sejumlah pejabat pihak oposisi juga mengkonfirmasi dan membernarkan adanya bantuan CIA tersebut.
Proses pengangkutan senjata yang awalnya dalam skala kecil pada awal 2012 dan terus meningkat tajam belakangan ini. Sebanyak 160 penerbangan kargo militer dari Yordania, Arab Saudi dan Qatar yang diatur sepenuhnya oleh CIA.
CIA juga membantu pengadaan senjata secara besar-besaran dari Kroasia. Lembaga intelijen ini juga menentukan oposisi mana saja yang berhak menerima bantuan senjata tersebut.
"Sebuah perkiraan konservatif dari payload penerbangan ini menjadi 3.500 ton peralatan militer," kata seorang penjual senjata gelap, Hugh Griffiths, dari Stockholm International Peace Research Institute, seperti dikutip dalam laporan tersebut.
"Intensitas dan frekuensi penerbangan ini merupakan sugestif dari operasi logistik terencana dan terkoordinasi secara rahasia oleh militer," tambah Griffiths.
Pengiriman senjata dari Qatar dan Arab Saudi naik drastis di akhir musim gugur karena pemerintah Turki mengizinkan laju airlifts senjata untuk teroris anti-Damaskus dan geng teror untuk mempercepat jatuhnya pemerintah Bashar Assad.
Kerajaan diktator Qatar, menggunakan Al-Udeid Air Base yang kini berubah fungsi menjadi penghubung logistik militer Amerika di Timur Tengah, dan menjadi pemasok senjata aktif.
Lebih lanjut laporan itu mengutip data kontrol lalu lintas udara dan menunjukkan, pesawat kargo Yordania telah membuat 36 penerbangan gabungan round-trip antara Amman dan Kroasia dari Desember 2012 sampai Februari 2013, di samping lima penerbangan antara Amman dan Turki pada Januari ini.
Sementara Qatar rutin mengirim senjata lewat airlifts dan Royal Saudi Air Force juga sibuk mengirim senjata, tambah harian tersebut.
Pejabat Amerika, menegaskan, pejabat senior Gedung Putih secara teratur mengirim senjata untuk teroris. Sebelumnya Direktur CIA David Petraeus telah berjasa dalam membantu mendapatkan jaringan penerbangan untuk pengiriman senjata gelap dan mendorong berbagai negara untuk bekerja sama dalam hal itu terutama Qatar, Turki, Saudi dan Yordania.
Harian ini juga menunjukkan upaya AS dan sekutu Arab dan menggambarkan Turki dan Yordania aktif ke dalam perang, mereka juga melancarkan perang secara terbuka dengan Suriah dan berharap dapat memprovokasi Iran masuk ke dalam konflik di kawasan. [tvshia/Islamtimes]
Kirim komentar