Riwayat Qaraati: Betapa Mulianya Kebebasan

Riwayat Qaraati: Betapa Mulianya Kebebasan

Betapa Mulianya Kebebasan

Riwayat Qaraati: Betapa Mulianya KebebasanءIslamءagamaءShiءMohammadءAliءTVshiaءpenyelamatء
Almarhum Ayatullah Taleghani mengatakan, "Bila engkau memasukkan seekor kucing ke dalam kandang dan memberinya daging setiap hari, tetap saja ia mendekati pintu kandang sambil mengeluarkan suaranya. Yakni, ia mengatakan bahwa dirinya ingin keluar. Seberapa banyak kita memberinya daging dan makanan, tetap saja ia mengeluarkan suarang meongnya.

Bila ada yang berbaik hati dengan mengatakan kepadanya bahwa sekarang engkau bebas dan bisa keluar dari kandang itu, tapi tidak ada yang akan memberimu daging dan engkau berada dalam kondisi diembargo ekonomi. Engkau hanya bisa menemukan keras di jalan dan hanya itu yang dapat dimakan, kucing itu akan tetap mengeluarkan suaranya yang berarti saya memilih bebas. Kebebasan disertai rasa lapar masih lebih mulia, ketimbang berada di kandang dengan daging yang siap sedia setiap hari!

 Dengan Nama Allah atau Shah!
Di masa taghut, suatu hari ketika almarhum Rashed di masa keanggotaannya di parlemen, sebelum memulai pidatonya di sidang parlemen ia mengatakan, "Bismillahirrahmanirrahim". Sebagian anggota parlemen memrotes apa yang diucapkannya dan mengatakan bahwa apakah di parlemen ada pembacaan ratapan duka, sehingga engkau mengucapkan Bismillah. Engkau harus mengatakan dengan nama Shah...!

Mendukung Hewan, Bukan Manusia!
Seseorang berkata, "Saya orang pilihan keluarga kerajaan. Suatu hari anjing istana terlihat sakit. Setelah dirongsen akhirnya diketahui ada kelainan katup jantung. Anjing itu langsung dikirim ke Jerman untuk mendapat perawatan intensif. Keluarga istana tampak begitu sedih. Sementara pada saat yang sama, pada waktu itu saya memiliki saudari perempuan yang ginjalnya sudah tidak bekerja lagi. Saya minta tolong agar ada yang dapat membantu saudariku itu agar dikirim ke luar negeri guna mendapat perawatan. Tapi tidak ada yang menolongnya. Akhirnya saudari perempuanku meninggal dunia!"

Hemat Menggunakan Roket
Semoga Allah merahmati Syahid Shiroudi. Setiap kali ingin menyerang tank-tank musuh, ia berusaha benar-benar mendekati musuh. Akhirnya ada yang mengatakan kepadanya, "Sedemikian dekatnya engkau dengan musuh memberikan kesempatan mereka menembakmu!"

"Kita dalam kondisi diembargo ekonomi, roket yang kita miliki juga kurang, dengan melihat kondisi yang seperti ini, kita harus berusaha saat menembak, roket yang digunakan pasti mengenai musuh. Itulah mengapa saya berusaha mendekati musuh. Karena saya khawatir bila dari jauh menembak, maka roket ini tidak mengenai target. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Sumber: Khaterat Hujjatul Islam Qaraati, Jilid 2.

IRIB

Kirim komentar