Apel Nabi yang Berbau Wangi (Bagian Kedua, Habis)
Apel Nabi yang Berbau Wangi (Bagian Kedua, Habis)
Pria Arab itu kemudian memandang Hasan as dan dengan nada mengejek ia berkata, "Apa yang bisa dilakukan oleh anak kecil ini?"
Nabi Saw berkata, "Engkau akan melihat bagaimana ia membungkammu?"
Hasan as yang sampai saat sebelum Nabi Saw berkata demikian hanya terdiam mulai membuka mulut, "Wahai pria! Tenanglah dan buka lebar-lebar telingamu! Ucapanmu sudah sampai pada batas kurang ajar dan keluar dari kontrolmu. Ketahuilah bahwa engkau telah menipu dirimu. Saya berharap engkau tidak lagi bersikap keras kepala dan menerima Islam."
Pria Arab Badui itu tertawa dengan nada mengejek lalu berkata, "Baiklah kita lihat sekarang apa yang ingin engkau katakan!"
Hasan as kemudian berkata, "Kalian para penyembah berhala lewat kebodohan dan mengejek Rasulullah Saw. Kalian mengatakan bahwa Muhammad tidak memiliki keturunan dan semua warga Arab sebagai musuhnya. Engkau berkata bahwa bila Muhammad terbunuh dalam kondisi tidak memiliki anak laki-laki, maka tidak ada yang akan menuntut balas atas kematiannya. Itulah mengapa engkau beranggapan bahwa bila berhasil membunuh Muhammad, maka kaum dan kabilahmu akan memujimu. Engkau berada di sini dengan tujuan membunuh Nabi Muhammad, tapi ternyata engkau justru terjebak dalam kesulitan. Dunia menjadi gelap dalam pandanganmu. Engkau begitu ketakutan dan lututmu gemetar. Baiklah. Saya akan menjelaskan tentang perjalananmu hingga sampai ke sini agar semua orang tahu betapa engkau di malam yang gelap begitu kebingungan dan ketakutan di gurun pasir dengan angin topan yang bertiup kencang. Rasa takut sedemikian rupa menjangkitimu sehingga bila engkau berusaha melanjutkan perjalananmu, maka engkau akan tetap di tempat dan bila ingin kembali, maka engkau akan tewas. Engkau tetap dalam kondisi mengerikan di tengah kegelapan malam, sehingga tiba-tiba ketika engkau membuka matamu, ternyata engkau mendapatkan dirimu berada di dekat kami. Pada waktu itulah rasa takutmu hilang dan engkau mulai merasakan aman."
Mulut pria Arab itu hanya bisa ternganga mendengar penjelasan Hasan as tentang apa yang dialaminya. Ia berkata dengan penuh takjub, "Wahai anak kecil! Bagaimana engkau dapat mengetahui semua itu? Jangan-jangan engkau memiliki ilmu gaib dan dapat mengatakan apa yang terjadi padaku?"
Setelah menyampaikan keheranannya itu, ia merasa lebih tenang. Ia mulai berpikir sebentara dan kemudian mengatakan, "Bila aku ingin engkau menjelaskan kepadaku tentang Islam, apakah engkau dapat menjelaskannya dengan cara sebaik penjelasanmu semula?"
Hasan as menjelaskan, "Islam adalah engkau mengimani Allah Swt yang tidak memiliki sekutu dan menerima Muhammad sebagai hamba dan utusan-Nya."
Pria Arab itu langsung menerima Islam dan meminta kepada Rasulullah Saw agar mengajarkan beberapa ayat al-Quran kepadanya.
Nabi Saw membacakan beberapa ayat al-Quran kepadanya.
Ia juga meminta izin kepada beliau untuk kembali ke kaumnya dan menjelaskan kejadian pertemuannya dengan Nabi Saw kepada mereka.
Nabi Saw mengizinkannya dan dengan penuh kegembiraan itu mengucapkan selamat berpisah dengan Nabi Saw dan rombongan lalu kembali ke kaumnya.
Tidak berapa lama, ia bersama sejumlah orang anggota kabilahnya mendatangi Nabi Saw dan menyatakan keimanannya.
Setelah kejadian itu, setiap kali mereka melihat Hasan as, mereka berkata, "Allah Swt memberimu maqam yang tidak pernah diberikan kepada orang lain." (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Hasan as.
IRIB
Kirim komentar