Sebagai Kakak

Sebagai Kakak

Hasan as tidak dapat mempercayai kakek tercintanya, Rasul Allah tidak dapat bangkit lagi dari tempat tidurnya karena sakit. Perasaannya mengatakan sudah waktunya untuk berpisah dengan kakeknya. Mereka, Hasan dan Husein as sudah harus mempersiapkan dirinya menghadapi kepergian kakeknya dan ini satu pekerjaan yang benar-benar sulit bagi mereka.

Tapi Hasan as memiliki masalah yang lain. Ia anak laki-laki tertua dan sudah seharusnya berkewajiban menenangkan diri dan adiknya. Satu pekerjaan yang tidak berhasil dilakukannya. Hasan as berusaha menunjukkan dirinya tenang, tapi tetap saja tidak mampu menutupi kekhawatirannya...

Hasan dan Husein as mendekati tempat tidur Rasulullah Saw dan mulai menangis. Kakek mereka, Rasulullah Saw dengan hati sedih ikut menangis menyaksikan pemandangan itu. Di sisi mereka, Ali bin Abu Thalib as yang melihat kondisi seperti ini berusaha menenangkan anak-anaknya agar Nabi Saw tidak terganggu. Ketika berusaha memisahkan kedua anaknya dari kakek mereka, Nabi Saw berkata, "Wahai Ali! Biarkan kami! Aku ingin membaui mereka dan beri kesempatan mereka membauiku. Pertemuanku dengan mereka memberi bekal buatku dan begitu juga dengan mereka mendapat bekal dari pertemuan denganku. Ketahuilah bahwa sepeninggalku, kedua anakku ini akan dizalimi dan meninggal dunia dalam kondisi tertindas."

"Semoga Allah melaknat orang-orang yang berlaku zalim kepada keduanya," ujar Nabi Saw. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Hasan as.

Kirim komentar