Rahbar: Saat Ini, Kekuatan dan Wibawa AS Terpuruk Hingga 30 Level Lebih Rendah Dibanding 30 Tahun Lalu

Rahbar: Saat Ini, Kekuatan dan Wibawa AS Terpuruk Hingga 30 Level Lebih Rendah Dibanding 30 Tahun Lalu

Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei mengatakan bahwa AS saat ini sudah terpuruk hingga tiga puluh level lebih rendah.

Hal itu beliau sampaikan dalam pertemuan dengan ribuan pelajar dan mahasiswa pada Rabu (31/10), menjelaskan posisi dan kedudukan AS saat ini, "Tak ada yang meragukan bahwa dibanding tiga puluh tahun yang lalu, dari sisi kekuatan dan wibawa di dunia, AS saat ini sudah terpuruk hingga tiga puluh level lebih rendah. Orang AS sendiri bahkan mengakui kenyataan ini."

Beliau menambahkan, "Seraya menyebut AS sebagai rezim yang paling dibenci di dunia, beliau menambahkan, "Jika rezim-rezim di kawasan dan pemerintahan di semua negara berani menentukan satu hari sebagai hari anti AS, maka dunia akan menyaksikan demonstrasi paling besar dalam sejarah."

Menurut beliau, seiring dengan terpuruknya citra dan wibawa AS, prinsip dan slogan AS juga menyusut. "Salah satu norma yang diusung pemerintah AS adalah perang melawan terorisme. Tapi kini, prinsip itu sudah memudar. Sekarang AS justru tak segan menjalin kerjasama dengan para teroris. AS bahkan mencoret nama organisasi terorisme munafikin (Organisasi Mujahidin Khalq, MKO, pent) dari daftar hitamnya," ujar beliau.

Dalam masalah HAM, Ayatollah al-Udzma Khamenei mengungkapkan, "AS mengaku sebagai bangsa dan negara paling kaya di dunia. Akan tetapi para petinggi AS justeru membuat rakyat di negara yang memiliki kekayaan alam dan sumber daya manusia yang berlimpah itu menjadi bangsa yang menanggung utang terbesar di dunia."

Beliau menyatakan bahwa AS menjadi negara dengan jumlah tahanan penjara terbesar di dunia jika dibandingkan dengan jumlah populasinya. Tentunya, realita ini bertentangan dengan klaim negara itu yang mengaku membela kebebasan . Pemerintah AS yang mengaku memperjuangkan kehormatan rakyatnya justeru telah membawa mereka kepada keterhinaan. Dengan memalingkan pandangan rakyatnya, pemerintah AS mencegah warga mengetahui realita yang sebenarnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyinggung gerakan 99 persen rakyat di AS seraya mengatakan, "Gerakan 99 persen di AS terbentuk di saat masyarakat AS tidak banyak mengetahui realita yang sebenarnya terjadi. Jika pemerintah AS mengizinkan rakyat mengetahui realita yang ada, pasti gerakan ini akan lebih besar dan lebih luas."

Hal lain yang beliau sebut sebagai bukti kemerosotan nilai-nilai AS adalah sikap menyerah mutlak kepada kelompok zionis. Beliau menegaskan, "Cela apa yang lebih besar dari sikap para calon presiden di AS yang dalam debat berlomba-lomba membuktikan kepatuhan kepada zionis. Pemerintah AS praktis menjadikan rakyatnya tawanan bagi orang-orang zionis."

Dalam kesempatan itu, Rahbar juga mengucapkan selamat atas peringatan milad Imam Ali al-Hadi (as) dan hari raya ‘Idul Ghadir' dengan menyebutnya sebagai peristiwa penting yang menunjukkan kepedulian Islam kepada masalah kepemimpinan yang merupakan pilar utama pembentukan pemerintahan Islam. Beliau mengatakan, "Jika pesan hakiki yang dikandung peristiwa Ghadir dijelaskan dengan benar, masalah ini bisa menjadi awal bagi terciptanya persatuan."

[tvshia/ipabionline]

Kirim komentar