Hadis Imam Husain Ikhlas, beribadah

إن قوما عبدوا الله عبدوه رغبة، فتلك عبادة التجار وإن قوما عبدوا الله رهبة، فتلك عبادة العبيد، إن قوما عبدوا الله عبدوه محبة وشكرا، فتلك عبادة الأحرار الأخيار

 

Salah satu bagian penting yang menjadi kunci terkabulnya ibadah adalah “Niat”. Tidak hanya dalam shalat dalam segala amal ibadah memiliki peran penting didalamnya.

Niatlah yang akan menentukan. bernilai atau tidaknya ibadah seseorang disisi Allah SWT. Rasul SAW mengatakan

انما الأعمال بالنيات

Semua amal perbuatan manusia tergantung pada niatnya.

Tingkatan tertinggi niat adalah niat yang benar-benar bersih untuk dan karena Allah SWT. Dalam surah Al-Bayyinah : 5, Allah berfirman: “Wamaa umiruu illaa liya’buduullaaha mukhlishiina lahuddiina hunafaa-a wayuqiimuushshalaata.

 Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.

Hal ini juga disinggung dalam surat Al-Anaam ayat 162. 

Qul inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbil’aalamiin.    

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

 

Semua perbuatan kita tanpa terkecuali aadalah ibadah kalau kita niatkan lillahi taala. Hanya karena Allah SWT.

 

Ibadah Manusia sendiri dapat dibagi menjadi tiga kelompok.

Pertama, ada kelompok manusia yang beribadah kepada Allah karena rasa takut pada adzab jika dia tidak menjalankan apa yang diperintahkan Allah.

Kedua, ada kelompok manusia yang beribadah kepada Allah karena berharap mendapatkan surga dan pahala-Nya.

Ketiga, kelompok terakhir adalah abid yang paling tinggi kedudukannya, kelompok ini beribadah kepada Allah tanpa alas an apapun, jadi mereka beribadah bukan karena takut akan neraka atau karena rakus pada surga. Ini adalah ibadah orang yang merdeka.

[tvshia.com]

Kirim komentar