*Hadis Penuh Hikmah Imam Jawad as 1
1. Imam Muhammad Jawad as berkata, “Jadikanlah Kesabaran sebagai bantal, dan panggullah kefakiran dipundakmu, jauhilah syahwat, ingkarilah hawa nafsu, dan ketahuilah kalian tidak pernah lepas dari perhatian Tuhan, jadi perhatikan seperti apa dirimu”.[1]
توسد الصبر و اعتنق الفقر و ارفض الشهوات و خالف الهوي، و اعلم أنك لن تخلو من عين الله فانظر كيف تكون
2. Imam Muhammad Jawad as berkata,” Tiga hal dimana jika kalian memperhatikannya, kalian tidak akan menyesal a. Menjauhkan diri dari sifat tergesa-gesa, b. Bermusyawarah, c. Bertawakal pada Allah ketika mengambil keputusan”.[2]
ثلاث من كن فيه لم يندم: ترك العجلة، و المشورة، و التوكل علي الله عند العزم
3. Imam Muhammad Jawad as berkata, “ Jiwa dan harta yang kita miliki adalah berian-berian Allah swt, salah satu amanat dari-Nya. Jadi kita bisa mengambil manfaat darinya hal itu akan menjadi sumber kebahagiaan, apa yang kita dapat darinya adalah pahala dan keuntungan, barangsiapa kesabarannya kalah dari nafsunya, maka pahalanya akan rusak, dan kita berlindung pada Allah darinya. [3]
من شهد أمرا فكرهه كان كمن غاب عنه، و من غاب عن أمر فرضيه كان كمن شهده
4. Imam Muhammad Jawad as berkata, “Barangsiapa melihat suatu kejadian, namun ia tidak menyukainya ia seperti tidak mengetahuinya, dan barangsiapa tidak melihat kejadian namun turut menyetujuinya[ridha atas kejadian itu] dia seperti orang yang melihat kejadian itu.
ثلاث يبلغن بالعبد رضوان الله تعالي: كثرة الاستغفار، و لين الجانب، و كثرة الصدقة
5. Imam Muhammad Jawad as berkata, “Tiga hal yang bisa menghantarkan manusia sampai pada Tuhannya, a. Memperbanyak istighfar. b. sikap lemah lembut. c. Memperbanyak sadaqah. [4]
إياك و مصاحبة الشرير، فإنه كالسيف المسلول يحسن منظره و يقبح أثره
6. Imam Muhammad Jawad as berkata, “ Janganlah kalian berkumpul dengan orang berakhlak buruk, karena ia bagaikan pedang terhunus, secara lahiriah terlihat indah namun dampaknya buruk.[5]
تأخير التوبة اغترار
7. Imam Muhammad Jawad as berkata, “Taubat yang terlambat adalah ketertipuan” [6]
طول التسويف حيرة
8. Imam Muhammad Jawad as berkata, “Selalu telat dalam mengerjakan sesuatu menyebabkan kebingungan”[7] [bingung mau melakukan yang mana dulu karena pekerjaan atau rencana kegiatan sudah menumpuk-pen]
Kirim komentar