Seorang anggota Parlemen Iran mengatakan, selama ini Suriah berada di garis depan perang melawan rezim Israel dan menekankan bahwa kebijakan gila perang Amerika bertujuan memukul gerakan perlawanan itu dan menjamin keamanan Tel Aviv.

"Para pejabat Amerika berulang kali mengumumkan bahwa keamanan Israel adalah keamanan AS. Dan dengan dalih ini, mereka mengipasi api perang saudara dan konflik di negara ini [Suriah], sebagaimana mereka lakukan, untuk memecah sumbu perlawanan," juru bicara Komite Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional Majlis, Hossein Naqavi Hosseini mengatakan pada hari Jumat (13/9/13).

"Negara-negara Barat dan para pemimpin reaksioner negara-negara Arab tertentu sedang berusaha menahan pengaruh Iran yang terus meningkat di kawasan dengan melanggar garis perlawanan," kata legislator Iran itu.

Dia menambahkan bahwa Suriah di antara negara-negara yang membentuk front depan perlawanan Islam tapi saat ini Suriah didorong dalam sebuah perang sipil oleh hegemoni global, termasuk Amerika Serikat dan sekutunya, khususnya rezim Israel.

Naqavi Hosseini mengatakan, Presiden AS Barack Obama mundur dari kebijakan gila perangnya setelah menyaksikan dukungan penuh terhadap pemerintah dan rakyat Suriah di seluruh dunia.

Islamtimes