Mengapa Sinai Penting bagi Teroris dan Israel ?

Mengapa Sinai Penting bagi Teroris dan Israel ?

Gurun Sinai yang terletak di perbatasan Mesir dengan Israel dalam beberapa pekan terakhir ini dilanda kerusuhan baru antara pasukan keamanan negeri piramida itu dengan milisi teroris bersenjata. Pada hari Sabtu, 7 September, militer Mesir melancarkan operasi darat dan udara untuk membersihkan wilayah itu dari kelompok militan. Dalam aksi tersebut tiga orang tewas dan cidera. Hingga kini, kelompok ekstrim dan teroris menjadikan Gurun Sinai sebagai pusat gerakan mereka. Milisi teroris baru-baru ini melancarkan serangan bersenjata ke arah kamp militer dan pos-pos pemeriksaan di Sinai.

 

Eskalasi aktivitas kelompok teroris di Sinai bersamaan dengan meningkatnya konflik politik di negeri seribu menara itu. Demonstrasi yang dilancarkan pendukung dan penentang Mursi tidak kunjung padam, bahkan semakin meluas dan berbahaya. Bahkan, protes hari Jumat (6/9) di Kairo, Alexandria, Suez dan Damietta berubah menjadi aksi kekerasan yang menyebabkan setidaknya dua orang tewas dan puluhan lainnya cidera.

 

Lalu, mengapa Sinai dipilih menjadi pusat aktivitas kelompok teroris. Pertama, berdasarkan perjanjian Camp David, militer Mesir tidak bisa melakukan manuver besar di wilayah yang berbatasan dengan Israel itu. Untuk itu, Sinai menjadi zona yang paling rawan.

 

Keterbatasan gerak militer Mesir di Sinai membuka jalan bagi kelompok milisi teroris bersenjata menyulut kerusuhan di wilayah tersebut. Meski demikian, seluruh kekacauan juga disebabkan faktor lain, yaitu peran rezim Zionis, baik langsung maupun tidak langsung.

 

Kedua, Bagi Israel, wilayah itu sangat strategis, karena berbatasan dengan Mesir dan Jalur Gaza. Tel Aviv juga berambisi menguasai gurun Sinai. Rezim Zionis memanfaatkan kekacauan di Sinai untuk meningkatkan jumlah pasukan militernya di wilayah perbatasan tersebut dengan tujuan memperketat pengawasan terhadap wilayah Palestina.

 

Selain itu, Israel memanfaatkan kekacauan di Sinai untuk memutus hubungan antara Jalur Gaza dengan dunia luar.Dengan alasan keamanan, Tel Aviv memaksa pemerintah Kairo untuk menutup penuh gerbang yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir. Saat ini, puluhan tunel menghubungan Jalur Gaza dengan dunia luar. Selama beberapa hari belakangan ini pasukan keamanan Mesir menghancurkan terowongan-terowongan yang dipergunakan untuk memasok kebutuhan warga Palestina di Jalur Gaza.

  

Sejatinya, naiknya militer menjadi penguasa Mesir saat ini jelas mengurangi kekhawatiran Tel Aviv mengenai kemungkinan pencabutan perjanjian Camp David. Tapi tetap saja muncul keraguan eezim Zionis mengenai hubungan Kairo-Tel Aviv. Sebab, Israel tahu Mesir bukan lagi mitra eratnya yang dipercaya Tel Aviv seperti dahulu.(IRIB Indonesia/PH)

Kirim komentar