Malala Yusafzai Raih Penghargaan Internasional Tipperary Award

Malala Yusafzai Raih Penghargaan Internasional Tipperary AwardMalala Yousufzai, siswi 16 tahun Pakistan mendapat Tipperary International Peace Award, sebuah penghargaan tingkat internasional yang diberikan kepada tokoh aktivis yang gigih memperjuangkan perdamaian dunia.

Malala Yousufzai menjadi terkenal sejak Oktober tahun lalu ketika dia ditembak di kepalanya oleh kelompok Taliban, setelah mengkritik  kelompok militan tersebut melalui tulisan-tulisan di blog-nya. Dia telah aktif terlibat dalam memperjuangkan hak-hak anak, terutama hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan.

Remaja Pakistan ini gigih menentang Taliban yang mempersulit bahkan melarang keras anak-anak perempuan untuk mengecap pendidikan di sekolah. Akibat penentangannya yang disuarakan keseluruh dunia melalui tulisannya di blog membuat Taliban memutuskan untuk menembaknya. Dia ditembak tepat dikepalanya dari jarak dekat di dalam bis sepulang ia dari sekolah. Meskipun mengalami luka parah, nyawa la berhasil diselamatkan. Perjuangan dan keberaniannya itulah  membuat ia meraih banyak penghargaan internasional. Iapun oleh majalah Time masuk dalam daftar 100 tokoh paling berpengaruh tahun 2012.

Selasa (20/8) ia kembali meraih penghargaan internasional, mendapat Tipperary International Peace Award yang diserahkan langsung oleh Martin Quinn sekjen Tipperary Peace Convention di kota Tipperary Irlandia.  

Dalam pidatonya Martin Quinn berkata, "Kami sangat senang bahwa Malala telah setuju untuk menerima penghargaan secara pribadi. Kami benar-benar berharap untuk menerima dan menampilkan dia dengan penghargaan yang memang layak untuk dia dapatkan ini. Malala sekarang bergabung dengan daftar termasyhur penerima masa lalu dari hadiah perdamaian, yang mencakup mantan perdana menteri Pakistan, Benazir Bhutto tokoh yang dikagumi oleh Malala sendiri."

Malala dalam pidatonya setelah menerima penghargaan tersebut mengharapkan kepada seluruh pemerintah diseluruh dunia untuk bersama menciptakan dunia yang baru, dunia yang penuh dengan perdamaian dan persahabatan. Dunia yang ramah terhadap anak-anak dan kaum perempuan, terutama dalam mengecap pendidikan yang memang telah menjadi hak asasi setiap manusia.

Malala Yousufzai, sejak berusia 11 tahun telah aktif mengelola blog pribadi. Siswi yang fasih dalam menggunakan bahasa Inggris tersebut menceritakan pengalaman pahitnya sulit untuk bersekolah karena berkali-kali mendapat ancaman bunuh dari Taliban. Mengatasnamakan agama, Taliban melarang kaum perempuan untuk bersekolah, bahkan merubuhkan sekolah khusus perempuan. Berhasil selamat dari upaya pembunuhan, Juli lalu Malala tampil berpidato di Majelis PBB yang mengukuhkan hari kelahirannya sebagai hari Malala, yang diperingati secara internasional untuk mengingat pengorbanan dan perjuangannya mempertahankan hak pendidikan untuk anak perempuan.

Malala juga termasuk dalam kandidat peraih Nobel Perdamaian 2013. Ia diunggulkan dari 259 calon penerima Nobel yang akan diseleksi oleh Komite Nobel. Malala adalah kandidat termuda dalam sejarah pemberian Piala Nobel Perdamaian. Pengumuman peraih Nobel akan diadakan Desember nanti.  

ABNA

Kirim komentar