Dampak Berlanjutnya Blokade Jalur Gaza
Berlanjutnya blokade Jalur Gaza telah membangkitkan kekhawatiran opini publik dunia dan langkah tak manusiawi Rezim Zionis Israel ini juga memaksa berbagai organisasi dan lembaga hukum Palestina menunjukkan reaksinya.
Dalam hal ini, Departemen Kesehatan Pemerintahan pilihan rakyat (Hamas) memperingatkan kelangkaan bahan bakar dan dampaknya bagi aktivitas rumah sakit di kawasan Palestina yang diblokade rezim ilegal Tel Aviv.
Sementara itu, lembaga hukum di Gaza dalam statemennya menilai blokade dan penutupan jalur penyeberangan kawasan ini merupakan bukti nyata pelanggaran konvensi internasional dan mereka menuntut organisasi internasional melakukan langkah praktis untuk mencabut blokade tak manusiawi ini.
Akibat blokade yang dipaksakan oleh Israel terhadap Gaza, sekitar 500 pasies Palestina meninggal dunia dan ratusan lainnya terancam meninggal. Eskalasi blokade Jalur Gaza sejak tahun 2007 secara praktis membuat warga kawasan ini yang berjumlah 1,5 juta jiwa mengalami kekurangan kebutuhan sehari-hari seperti makanan, air minum, pakaian dan obat-obatan. Kondisi ini semakin membuat kekhawatiran akan krisis kemanusiaan kian besar.
Langkah Israel memblokade Gaza yang memberikan penderitaan besar kepada warga tertindas Palestina tercatat sebagai langkah paling zalim dalam sejarah umat manusia. Masyarakat dunia pun berulang kali menyatakan kegeramannya atas kebijakan anti kemanusiaan Tel Aviv.
Masyarakat internasional menuntut dilakukannya penanganan dan langkah segera guna mengakhiri tragedi yang ditimbulkan Israel terhadap warga Palestina termasuk warga Gaza. Di sisi lain, langkah Israel yang secara transparan dan berulang kali melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) telah membangkitkan kekhawatiran besar di tengah bangsa Palestina dan masyarakat dunia. Sementara kebungkaman pemerintah dan lembaga hukum serta HAM Barat malah membuat Israel semakin congkak dan berani melanjutkan kejahatannya.
Adapun berlanjutnya bantuan internasional ke Gaza menunjukkan intifada global dalam mendukung hak rakyat Palestina dan bangsa dunia berulang kali menyuarakan protesnya terhadap kinerja negatif lembaga HAM internasional dalam menyikapi kejahatan rezim Zionis Israel.
Sangat disayangkan organisasi HAM internasional termasuk Dewan HAM PBB telah berubah menjadi alat negara Barat untuk menekan negara yang menentang kebijakan arogan Amerika Serikat dan Rezim Zionis Israel. Padahal seharusnya organisasi ini menghukum Barat dan Israel karena jelas-jelas melakukan pelanggaran HAM.
Kinerja negatif lembaga HAM internasional terhadap Israel membuat masyarakat dunia di abad ini masih saja menyaksikan berlanjutnya kejahatan abad pertengahan Zionis. Langkah brutal Israel terhadap Jalur Gaza menunjukkan bahwa meski agresi 22 hari Israel ke kawasan ini pada Januari 2009 telah berakir dan serangan delapan hari November 2012 juga telah usai, namun kejahatan rezim ilegal ini terhadap warga Gaza masih tetap berlanjut.
Berlanjutnya kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina khususnya warga Gaza menunjukkan kepalsuan klaim perdamaian Israel. Sejatinya perundingan damai Timur Tengah yang dimediatori Amerika Serikat pekan lalu malah membuat arogansi dan kekerasan Israel terhadap bangsa Palestina terus berlanjut dan semakin brutal.
Proses perdamaian di Timur Tengah bukan saja tidak membuat penderitaan yang ditimpakan Israel terhadap rakyat Palestina semakin berkurang, namun rezim ilegal ini di bawah bayang-bayang perundingan damai dan berkedok perdamaian secara praktis menemukan peluang untuk meningkatkan kejahatannya terhadap rakyat Palestina. (IRIB Indonesia/MF)
Kirim komentar